Pohon beringin diperkirakan berusia ratusan tahun di dekat tempat melukat Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, tumbang, Rabu (3/7/2024). Walhasil, peristiwa itu membuat sejumlah turis dan warga yang sedang melukat berhamburan.
Sejumlah bangunan rusak tertimpa pohon berukuran raksasa itu. Mulai dari pelinggih, balai wantilan, tempat loker dan ganti pakaian, serta atap ruang penampungan air PDAM Gianyar.
Kapolsek Tampaksiring AKP Putu Agus Ady Wijaya mengatakan pohon beringin tersebut tumbang akibat angin kencang dan hujan turun selama lebih dari 24 jam, sekitar pukul 18.00 Wita, Rabu (3/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat kejadian masih sedang ramai orang melukat dan ada yang berganti pakaian, beruntung semua aman tidak ada korban dan luka-luka, hanya kerusakan materi," kata Agus Ady, kepada detikBali, Kamis (4/7/2024).
Setelah pohon tumbang, aktivitas wisata dan ritual melukat masih bisa dilakukan, karena yang terdampak ada di sisi timur Tirta Empul.
Dikonfirmasi terpisah, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Ida Bagus Suamba, mengatakan penanganan dilakukan dua kali.
"Kami tangani kemarin malam dan hari ini, karena pohon cukup besar dengan tinggi 25 meter dan diameter 8 meter," ujar Suamba.
Diperkirakan, peristiwa itu menimbulkan kerugian materi lebih dari Rp 300 juta. Sebab, sejumlah aset pengelola Tirta Empul dan aset PDAM Gianyar rusak. Menurut Suamba, pohon itu tumbang diduga karena tanah labil yang mengakibatkan akar tercabut saat angin kencang.
"Tim masih di lokasi melakukan penanganan, mudah-mudahan hari ini selesai dan proses ritual melukat berjalan normal," tandasnya.
(hsa/dpw)