Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menyoroti ulah turis asing yang kerap terjadi di Pulau Dewata. Staf Ahli Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam Irjen Andry Wibowo mengingatkan agar warga Bali mewaspadai 'patologi' (analogi untuk penyakit kriminal) yang dibawa oleh geng-geng kriminal orang asing.
"Kemarin juga ada pabrik narkoba di Canggu yang tiba-tiba digrebek oleh Bareskrim. Ini juga menjadi alert (pengingat) orang-orang asing ini yang masuk devisa tapi juga harus waspadai patologi yang dibawa oleh geng-geng kriminal yang datang ke Bali," ujar Andry dalam pidatonya di acara Rembuk Gerakan Indonesia Tertib di Kuta, Badung, Rabu (3/7/2024).
Sebab, lanjut Andry, jika hal itu dibiarkan akan menjadi patologi di kemudian hari. Selain itu, juga akan mempersulit Indonesia khususnya Bali dalam tumbuh kembangnya geng kriminal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita senang WNA datang, kita senang pendapatan negara bisa masuk juga, kita senang. Tetapi fundamental kita Bhinneka Tunggal Ika sehingga tidak hilang khas Bali dan Indonesianya," jelasnya.
Oleh sebab itu, Andry menyampaikan perlu dukungan, kerja keras, dan inovasi dari pemerintah, akademisi, aparat keamanan, media dan seluruh stakeholder terkait.
Ia juga menyoroti warga asing khususnya dari Rusia yang banyak sudah bermukim di Bali. Mereka, kata Andry, banyak yang berbisnis, mulai dari rental mobil dan motor, hingga menabung di Bali.
"Dalam konteks kejahatan ini perlu diperhatikan betul-betul. Sehingga kemudian WNA yang datang ke Bali kita harapkan juga adaptif dengan kultur Bali dan adaptif dengan undang-undang dan hukum di Indonesia" tutur Andry.
(nor/nor)