Tiga Remaja di Jembrana Positif HIV/AIDS Akibat Pergaulan Bebas

Tiga Remaja di Jembrana Positif HIV/AIDS Akibat Pergaulan Bebas

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Rabu, 26 Jun 2024 15:13 WIB
Ilustrasi HIV/AIDS
Foto: Ilustrasi HIV/AIDS (Edi Wahyono)
Jembrana -

Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jembrana, Bali, menunjukkan tren mengkhawatirkan. Dalam lima bulan terakhir, tercatat ada 36 kasus baru. Tiga di antaranya merupakan remaja yang masih usia sekolah. Diduga, mereka tertular akibat pergaulan bebas dan seks bebas.

Menurut data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jembrana, dari 36 kasus baru tersebut, 20 di antaranya adalah laki-laki dan 16 perempuan. Sebanyak tiga kasus terjadi pada kelompok usia 11-20 tahun, 13 kasus pada usia 21-30 tahun, 12 kasus pada usia 31-40 tahun, tiga kasus pada usia 41-50 tahun, dan empat kasus pada usia di atas 50 tahun.

"Dari jumlah tersebut, sudah ada tiga orang yang meninggal dunia. Sisanya masih menjalani pengobatan dan ARV," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana, I Gede Ambara Putra dikonfirmasi detikBali, Selasa (25/6/2204).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus positif HIV/AIDS terbaru ini menunjukkan bahwa Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) semakin muda dan banyak berasal dari usia produktif. Ambara menyoroti kelompok usia 11-20 tahun yang memiliki tiga kasus positif.

"Kelompok usia ini masih usia sekolah, dan tidak mungkin tertular dari orang tua. Kemungkinan besar mereka tertular akibat pergaulan bebas dan seks bebas dengan ODHA. Kami sangat prihatin dengan kondisi saat ini," kata Ambara.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, masa inkubasi HIV/AIDS minimal dua sampai tiga tahun. Artinya, kemungkinan mereka sudah tertular saat masih SMP atau SMA. Jadi pergaulan bebas serta kecanggihan teknologi saat ini juga didiga menjadi pemicu. Orang tua juga harus lebih waspada terhadap pergaulan anak-anak mereka.

"Kalau sudah tertular HIV/AIDS, hanya menunggu waktu saja (mati). Orang tua sebagai garda terdepan berperan penting untuk mewaspadai anak. Awasi anak agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dan seks bebas yang berisiko," ujar Ambara Putra.

Dinkes Jembrana juga mengkhawatirkan adanya ODHA yang 'balas dendam' dengan menularkan HIV/AIDS kepada orang lain secara sengaja. Untuk itu, Dinkes juga tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang bahaya HIV/AIDS.

"Kalau pencegahan, kita rutin lakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Selain itu di sekolah juga ada Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN)," tandas Ambara.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads