Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), dihujani tag negatif 'kampung pembunuh' di Google Maps. Camat Sukolilo Andrik Sulaksono keberatan dengan pengubahan nama di Google maps tersebut.
Tag negatif di Google Maps itu muncul akibat peristiwa pengeroyokan yang berujung tewasnya bos rental berinisial BH (52). BH yang mencari mobilnya akibat digelapkan penyewa dikeroyok di Sukolilo karena dituduh maling.
"Terkait dengan Google Map ada disebutkan diubah, saya rasa tidak etis ada nama perubahan di Google Map. Banyak teman-teman Sukolilo yang kontak saya ini kok diubah," jelas Andrik, Selasa (18/6/2024) dilansir dari detikJateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan kalau kondisi di Sukolilo ini tidak ada problem. Saya rasa (kondisi saat ini) masih wajar karena setelah kejadian tersebut ada langkah-langkah yang dilakukan pihak kepolisian," sambung Andrik.
Pantauan detikJateng pukul 16.00 WIB, tag di Google maps telah berubah. Meski demikian, beberapa tulisan tag negatif masih terlihat di lokasi kejadian pengeroyokan bos rental yang dikira maling hingga tewas, seperti 'Terima Servis SDM Rendah', 'Basecamp MALING' hingga 'Wisata Gepuk Ndas'.
Andrik mengungkapkan sudah berkali-kali lapor kepada Kominfo setempat akibat adanya tag negatif di Google Maps. Tag itu sudah diubah oleh Kominfo, tetapi berubah lagi.
"Kami sudah sampaikan ke Kominfo dan dari kominfo sudah melakukan perubahan dan itu diubah lagi. Saya juga komunikasi dengan Kominfo. Jadi Kominfo sudah mengambil langkah, tetapi diubah lagi," terangnya.
Andrik menegaskan warganya tidak seperti yang dinarasikan lewat tag tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian telah melakukan upaya hukum terkait dengan kejadian main hakim sendiri di Desa Sumbersoko, Sukolilo.
Andrik pun meminta warganya menjaga kondisi keamanan di kampungnya dan mematuhi aturan hukum yang berlaku. Menurutnya, kejadian main hakim yang menewaskan bos rental di Sumbersoko pada Kamis (6/6/2024) telah menjadi pembelajaran ke depannya.
"Harapan kami untuk warga masyarakat yang ada di Sukilolo, saya harap untuk bisa mematuhi hukum yang berlaku. Yang kedua, terkait dengan aktivitas lingkungan bisa kembali normal seperti biasanya," jelas Andrik.
"Ketiga, apa yang terjadi di Sumbersoko atau Sukolilo, saya harapkan (dijadikan) pembelajaran bersama untuk melangkah yang terbaik yang ada di Kecamatan Sukolilo. Saya yakin teman-teman yang ada di Sukolilo bisa menjadi lebih baik lagi," pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di detikJateng. Baca selengkapnya di sini!
(hsa/hsa)