Kesan AHY Pertama Kali Hadiri Pesta Kesenian Bali

Kesan AHY Pertama Kali Hadiri Pesta Kesenian Bali

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Sabtu, 15 Jun 2024 20:29 WIB
AHY didampingi Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (kiri) di pembukaan PKB, Sabtu (15/6/2024).
Foto: AHY didampingi Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (kiri) di pembukaan PKB, Sabtu (15/6/2024). (Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Denpasar -

Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 tahun 2024 telah dibuka oleh Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono pada Sabtu (15/6/2024) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Niti Mandala Renon, Denpasar.

AHY menyampaikan kesan pertamanya menghadiri PKB yang digelar setiap tahun ini. Ia senang dapat melihat langsung bagaimana pawai budaya yang ditampilkan oleh para seniman dari sembilan kabupaten/kota.

"Masing-masing (kabupaten/kota) unik baik dari kostumnya, tariannya, ekspresinya, ceritanya," ujar AHY saat ditemui awak media seusai menghadiri pembukaan PKB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama pertunjukkan berlangsung, AHY mengaku sering bertanya kepada Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang merupakan orang Bali.

"Jadi sambil bertanya-tanya juga kira-kira maksudnya apa kemudian cerita apa yang sedang ditampilkan. Ada ibu mengandung sampai anaknya tumbuh remaja, lalu ada upacara potong gigi, pernikahan, sampai akhirnya proses ngaben," beber putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu.

ADVERTISEMENT

Artinya, AHY melanjutkan, manusia pasti akan menjalani siklus kehidupan dari lahir sampai mati, namun dalam perjalanan kehidupan itu ada banyak hal yang bisa dicapai.

"Tapi maknanya adalah bagaimana generasi kita hari ini, sesuai tema pada PKB tahun ini bagaimana meningkatkan sumber daya Bali termasuk Indonesia yang semakin unggul menuju Indonesia Emas 2045," jelas Ketua Umum Partai Demokrat itu.

AHY menuturkan rakyat Indonesia harus mempunyai jiwa nasionalisme, patriotisme, jiwa untuk unggul. Kalau dulu bangsa Indonesia menghadapi kolonialisme, maka saat ini dan ke depan akan menghadapi tantangan-tantangan baru.

"Seperti mengentaskan kemiskinan, mencapai kesejahteraan rakyat, dan semua yang kita cita-citakan bersama sebagai bangsa," pungkas AHY.




(hsa/gsp)

Hide Ads