Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang penting bagi tubuh manusia. Secara fisik, telur terdiri dari tiga komponen utama: kerabang telur (egg shell), putih telur (albumin), dan kuning telur (yolk). Setiap bagian memiliki peran dan karakteristiknya sendiri yang menarik untuk dikaji lebih dalam.
Ternyata, warna kuning pada telur ada asal usulnya. Simak ulasannya berdasarkan hasil kajian yang dilansir dari laman Repository USM.
Pengaruh Karakteristik Pakan terhadap Warna Kuning Telur
Warna kuning telur secara langsung dipengaruhi oleh kandungan pigmen karotenoid dalam pakan yang dikonsumsi oleh ayam betina. Karotenoid, khususnya xantofil, adalah pigmen utama yang memberikan warna kuning atau oranye pada kuning telur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak karotenoid dalam pakan, semakin intens warna kuning telur yang dihasilkan.
Kuning telur adalah bagian dari telur yang mengandung sebagian besar nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan embrio. Selain sebagai sumber protein yang kaya, kuning telur mengandung lemak, vitamin, dan mineral yang esensial.
Warna kuning atau oranye pada kuning telur disebabkan oleh kandungan pigmen karotenoid, yang berasal dari pakan yang dikonsumsi oleh ayam betina yang menghasilkan telur.
Struktur Fisik Telur
Kerabang telur merupakan salah satu bagian dari telur yang keras dan kaku. Bagian ini melindungi isi telur dari kontaminasi mikroorganisme. Komposisi utama kerabang telur adalah kalsium karbonat, yang membentuk struktur padat dengan banyak pori-pori.
Jumlah pori-pori ini bervariasi antara 100 hingga 200 per cm², memberikan kerabang telur kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya (Stadelman dan Cotterril, 1995; Winarno dan Sutrisno, 2002). Porositas yang tinggi memungkinkan pertukaran gas yang penting untuk perkembangan embrio dalam telur.
Perubahan Fisik Selama Penyimpanan
Kualitas telur dipengaruhi oleh kondisi penyimpanannya. Menurut standar SNI 01-3926-2008, telur konsumsi dapat disimpan pada suhu ruang dengan kelembaban 80%-90% selama empat belas hari atau pada suhu 4-7°C dengan kelembaban 60%-70% selama tiga puluh hari setelah ditelurkan.
Selama penyimpanan, terjadi penguapan air dari pori-pori kerabang telur, yang mengakibatkan penurunan bobot dan kualitas telur seiring waktu.
Indeks Kuning Telur
Indeks kuning telur adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi bentuk dan proporsi kuning telur. Perhitungannya melibatkan perbandingan antara tinggi dan diameter rata-rata kuning telur, dengan hasil yang dikalikan dengan 100.
Standar SNI 01-3926-2008 mencatat bahwa indeks kuning telur segar biasanya berkisar antara 0,33 hingga 0,52. Perubahan indeks kuning telur dapat terjadi seiring dengan lama penyimpanan dan kondisi penyimpanan telur.
Indeks kuning telur memberikan pandangan lebih dalam tentang bentuk dan proporsi kuning telur, sementara komposisi lemak menunjukkan perubahan yang terjadi dalam komponen utama kuning telur selama masa simpan.
Komposisi Lemak Kuning Telur
Lemak kuning telur tersusun dari kompleks lemak-protein seperti Low Density Lipoprotein (LDL), trigliserida, fosfolipid, dan kolesterol. Asam lemak utama dalam trigliserida kuning telur meliputi asam linoleat, oleat, dan stearat.
Kandungan asam lemak bebas dalam kuning telur bisa meningkat seiring dengan lama penyimpanan, terutama pada suhu yang lebih tinggi seperti yang tercatat dalam penelitian Romanoff dan Romanoff (1963).
Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat lebih menghargai peran dan nilai dari telur dalam makanan kita sehari-hari.
Artikel ini ditulis oleh Rusmasiela Mewipiana Presilla peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(iws/iws)