Briptu Fadhilatun Nikmah tega membakar suaminya sendiri, Briptu Rian, di Asrama Polisi (Aspol) Kota Mojokerto, Jawa Timur (Jatim). Pasangan suami istri itu sempat terlibat cekcok.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengungkapkan cekcok tersebut bermula ketika Rian pulang dari kantor. Cekcok tersebut terjadi di rumah dinasnya. Lantaran tersulut emosi, Nikmah langsung menyiramkan bensin ke wajah dan tubuh suaminya.
"Tidak jauh dari TKP ada sumber api dan terpercik, akhirnya membakar yang bersangkutan," ungkap Dirmanto, seperti dikutip dari detikJatim, Minggu (9/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kejadian tersebut, Rian mengalami luka bakar 90 persen pada tubuhnya. Ia sempat menjalani perawatan dengan kondisi kritis di RSUD Mojokerto. Ia akhirnya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit tersebut. "Pada pukul 12.54 WIB tadi (korban) dinyatakan meninggal dunia," imbuhnya.
Berikut fakta-fakta polwan bakar suami hingga tewas di Mojokerto, Jatim.
Ditetapkan Jadi Tersangka
Polda Jatim langsung menetapkan Nikmah sebagai tersangka dan ditahan setelah diduga membakar suaminya, Rian. Penetapan tersangka terhadap Nikmah dilakukan setelah polisi melakukan gelar perkara.
"Untuk Briptu Fadhilatun Nikmah, berdasarkan hasil gelar perkara dan olah TKP, sudah ditetapkan tersangka," ujar Dirmanto.
Dirmanto mengungkapkan motif Nikmah membakar suaminya karena kesal setelah mengetahui gaji ke-13 suaminya berkurang banyak. Nikmah murka lantaran uang yang seharusnya dipakai untuk membiayai anak dan istri itu disalahgunakan.
"Jadi motif dalam kasus ini karena cekcok soal gaji. Sementara itu temuan kami," imbuhnya.
Sempat Meminta Maaf
Menurut Dirmanto, Nikmah bersama beberapa tetangga membawa Rian ke RSUD Mojokerto seusai kejadian tersebut. Saat suaminya menjalani perawatan di rumah sakit, Nikmah meminta maaf kepada Rian.
"Sesampainya di rumah sakit, FN meminta maaf kepada suami atas perlakuannya," imbuhnya.
Dirmanto menerangkan penganiayaan ini baru sekali dilakukan oleh Nikmah. Menurutnya, Nikmah sudah terlalu jengkel terhadap suaminya karena membutuhkan banyak biaya untuk keluarga mereka. Terlebih, Nikmah dan Rian memiliki tiga anak yang masih kecil.
"Kejengkelan itu yang akhirnya membuat FN khilaf," ujarnya.
Rian tinggal bersama istri dan tiga anaknya di rumah dinas Aspol Nomor J1, Jalan Pahlawan, Kelurahan Miji, Kranggan, Kota Mojokerto. Sang istri, Briptu Nikmah merupakan anggota SPKT Polres Mojokerto Kota.
Tersangka Masih Trauma
Setelah membakar suaminya, Nikmah masih mengalami trauma. Kini, dia menjalani pemeriksaan di Subdit 4 Renakta Polda Jatim didampingi psikiater.
"Masih trauma yang mendalam dan sekarang sedang ditangani dan difasilitasi oleh Polda Jatim untuk trauma healing," ujar Dirmanto.
Dia memastikan melibatkan psikiater untuk mendampingi Nikmah. Seluruh proses pemeriksaan hingga kesehatan dilakukan Polda Jatim dan Polres Mojokerto Kota.
"Kami juga libatkan psikiatri untuk menangani kasus ini," pungkasnya.
Jenazah Briptu Rian Dimakamkan di Jombang
![]() |
Jenazah Briptu Rian dimakamkan di kampung halamannya di Makam Umum Dusun Sambong, Desa Sumberejo, Plandaan, Jombang. Pemakaman anggota Satsamapta Polres Jombang itu dilakukan secara kedinasan sekitar pukul 16.30 WIB.
"Kami dari Polres Jombang sore ini melaksanakan upacara pemakaman secara dinas," terang Kasi Humas Polres Jombang Iptu Kasnasin di lokasi pemakaman, Minggu.
Kasnasin membenarkan Briptu Rian berdinas di Satsamapta Polres Jombang. Menurutnya, Rian sehari-hari tergolong pendiam.
"Kemarin sebelum kejadian, dia (Briptu Rian) masih dinas. Kebetulan saya juga bertemu, tidak ada tanda-tanda kalau ada permasalahan," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di detikJatim. Baca selengkapnya di sini dan di sini!
(iws/iws)