4 Cara Mengatasi Cedera Otot Setelah Olahraga, Catat Tekniknya!

4 Cara Mengatasi Cedera Otot Setelah Olahraga, Catat Tekniknya!

Husna Putri Maharani - detikBali
Rabu, 05 Jun 2024 13:55 WIB
Patient at the physical therapy session in an exam room
Ilustrasi cedera otot. Foto: iStock
Denpasar -

Cedera otot sering terjadi pada seseorang yang aktif secara fisik, terutama pada atlet yang sering melakukan aktivitas berat dan olahraga. Gejalanya meliputi nyeri dan memar pada area yang terkena cedera.

Ketika cedera otot terjadi, otot menerima tekanan atau stres yang melebihi batas kemampuannya dan menyebabkan berbagai gejala termasuk sensasi seperti tertarik pada area yang terluka.

Cedera ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari bagi orang yang mengalaminya jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana mengatasi cedera otot dengan tepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perhatikan informasi mengenai cara mengatasi cedera otot berikut ini.

Apa itu Cedera Otot?

Secara umum, cedera otot dapat menyebabkan terjadinya kram otot Kram otot merupakan suatu kondisi di mana otot mengalami kontraksi atau pengencangan yang kuat. Kram otot ini bisa menyebabkan rasa sakit yang muncul secara tiba-tiba dan berlangsung beberapa saat akibat melakukan aktivitas fisik.

ADVERTISEMENT

Cedera otot bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, tetapi paling sering terjadi di leher, punggung bagian bawah, dan otot hamstring. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, cedera ini dapat menyebabkan kerusakan otot permanen.

Cara Mengatasi Cedera Otot

Untuk Anda yang gemar melakukan aktivitas fisik, wajib berhati-hati agar tidak mengalami cedera. Namun jika Anda terlanjur cedera, Anda dapat mengatasinya dengan beberapa cara berikut ini:

1. Istirahatkan Bagian Tubuh Cedera

Ketika mengalami cedera, penting untuk memberi istirahat pada bagian tubuh yang terluka dan mengurangi aktivitas yang melibatkan otot atau sendi tersebut. Tujuannya adalah untuk mencegah cedera yang lebih parah atau memperburuk kondisi yang sudah ada.

2. Kompres dengan Es Batu

Orang yang mengalami cedera dapat menggunakan kompres es dengan membungkus es batu dalam kantung plastik yang dilapisi kain, lalu ditempatkan di atas otot atau sendi yang cedera. Penggunaan es pada cedera jaringan lunak bermanfaat untuk mengurangi pembengkakan, mengatasi kejang otot, dan meredakan rasa nyeri. Disarankan untuk segera memberikan kompres es setelah cedera terjadi, karena efektifitasnya dapat bertahan hingga 4 jam setelah cedera terjadi.

3. Kompresi

Setelah mengompres dengan es batu, Anda dapat melilit area yang cedera dengan perban elastis untuk memberikan tekanan yang membantu mengurangi pembengkakan. Kompresi ini bertujuan untuk mengontrol pembengkakan dengan memberikan tekanan pada area yang cedera. Teknik ini tidak hanya mempercepat proses pemulihan, tetapi juga berguna untuk menghentikan perdarahan dalam kasus cedera yang mengakibatkan pendarahan.

4. Elevasi

Anda dapat melakukan proses elevasi dengan menaikkan bagian tubuh yang terluka di atas ketinggian jantung untuk membantu mengurangi pembengkakan. Tujuannya adalah untuk mendorong cairan keluar dari area yang bengkak. Area yang terkena cedera ditinggikan sekitar 15-25 cm di atas tingkat jantung dan proses ini dilanjutkan hingga pembengkakan mereda.

Teknik di atas merupakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat mengalami cedera setelah olahraga. Namun, jika Anda merasa cedera yang dialami cukup parah, maka Anda membutuhkan penanganan yang lebih serius. Anda disarankan untuk datang ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan secepatnya.

Artikel ini ditulis oleh Husna Putri Maharani peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads