Jokowi-Gibran Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Djarot: Hanya untuk Kader Setia

Jokowi-Gibran Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Djarot: Hanya untuk Kader Setia

Tim detikNews - detikBali
Jumat, 24 Mei 2024 13:23 WIB
PDIP akan gelar Rakernas 24-26 Mei mendatang. Menurut Djarot Syaiful Hidayat, Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin tidak diundang karena sedang sibuk.
Foto: Rakernas PDI[. (Grandyos Zafna)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka tidak diundang ke acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP. Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menjelaskan Rakernas PDIP hanya untuk kader partai yang setia kepada konstitusi.

Dilansir dari detikNews, Djarot mengungkapkan PDIP satu ideologis dengan Ketum Megawati Soekarnoputri untuk menyuarakan kebenaran, melaksanakan konstitusi, dan ideologi.

"Itulah yang digembleng oleh beliau kepada seluruh kader-kadernya. Apabila ada di antara kami anggota partai yang melanggar konstitusi, melanggar etika, dan moral, maka dia sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDIP," kata Djarot dalam acara Rakernas di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (24/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Djarot, pihak-pihak yang melanggar etika telah bertentangan dengan AD/ART partai. Selain itu juga bertentangan dengan konstitusi negara.

"Oleh sebab itu, yang diundang adalah ini adalah untuk internal partai, yang diundang adalah sahabat-sahabat, para cendekiawan, para akademisi, para civil society, budayawan, masyarakat, pro demokrasi yang betul-betul berjuang untuk menegakkan demokrasi yang jujur, adil, yang konstitusional, yang bermartabat," kata dia.

Ajak Menteri-Parpol Pendukung Ganjar
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan pembukaan Rakernas ke-V PDIP Perjuangan akan dihadiri 4.859 orang. Selain peserta, PDI Perjuangan juga mengundang sejumlah pihak eksternal.

"Mereka (undangan partai) terdiri pimpinan partai politik pendukung Ganjar-Mahfud, kemudian menteri-menteri dari PDI Perjuangan, menteri-menteri sahabat, para senior partai, tokoh-tokoh nasional, relawan pendukung Ganjar-Mahfud, para aktivis civil society, kemudian perjuangan demokrasi, dan para cendikiawan," kata Basarah.

Adapun acara Rakernas PDIP akan berlangsung selama tiga hari hingga 26 Mei 2024. Sebagaimana diketahui, Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 diusung sejumlah partai, di antaranya PPP, Hanura hingga Perindo.

Evaluasi Kongres
Basarah mengungkapkan Rakernas kali ini akan mengevaluasi kinerja partai sejak Kongres ke-V PDIP pada 2019 lalu. "Memang menurut ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kami, salah satu fungsi rapat kerja nasional ini adalah kami mengevaluasi perjalanan program-program partai, kinerja partai, capaian-capaian partai, setiap tahun sekali dalam Rakernas," kata Basarah.

Agenda kedua PDI Perjuangan akan melakukan konsolidasi organisasi partai. Ia menyebut pihaknya akan melakukan kongres pada 2025.

"Karena kebetulan jadwal kongres dilaksanakan pada tahun 2019, tetapi karena agenda-agenda nasional lainnya termasuk pelaksanaan Pilpres dan Pileg kemarin, dan November nanti kita akan melaksanakan Pilkada serentak," ujar Basarah.

"Maka untuk kebutuhan konsolidasi pemantapan organisasi partai mensukseskan agenda-agenda nasional bangsa itu, maka kongres akan diputuskan dikembalikan dalam siklus lima tahunan, nanti 2025 yang akan datang. Dan instansi musyawarahnya itu dilakukan pada Rakernas pada hari ini," sambungnya.

Bahas Pilkada-Pemerintahan Prabowo
Agenda lainnya, yakni akan ada konsolidasi untuk pembahasan Pilkada 2024. PDIP juga akan membahas sikap politik partainya untuk pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) ke depan.

"Rakernas ini akan merumuskan, memutuskan dan memantapkan, serta menetapkan hal-hal yang menjadi sikap politik resmi PDIP. Baik sikap politik menyangkut kebijakan internal organisasi, maupun sikap politik eksternal organisasi," kata Basarah.

PDIP juga akan membahas kondisi politik mempertimbangkan situasi global. Termasuk di dalamnya akan ada diskusi terkait dampak dari krisis moneter dunia.

"Kami akan bahas prediksi dan proyeksi pemerintahan nasional, bangsa Indonesia lima tahun ke depan. Dikaitkan dalam situasi politik global. Terjadinya perang antara Ukraina dan Rusia yang sampai sekarang belum selesai," tutur Basarah.

"Kemudian Iran dan Israel. Konflik Laut Cina Selatan, kemudian pemanasan global yang akan mempengaruhi umat manusia di muka bumi. Lalu kemudian krisis moneter dan lain-lain," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(hsa/hsa)

Hide Ads