Sejarah dan Makna Perayaan Waisak, 3 Peristiwa Penting Kehidupan Sang Buddha

Sejarah dan Makna Perayaan Waisak, 3 Peristiwa Penting Kehidupan Sang Buddha

Rio Raga Sakti - detikBali
Rabu, 22 Mei 2024 07:27 WIB
Umat Buddha tengah merayakan Hari Raya Waisak tahun Buddhis atau 2021. Sejumlah umat Buddha pun mendatangi Vihara Tanda Bhakti, Kota Bandung, untuk beribadah.
Ilustrasi Waisak. Foto: Yudha Maulana
Denpasar -

Umat Buddha di seluruh Indonesia merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE yang jatuh pada Kamis (23/5/2024) dengan penuh khusyuk dan kebahagiaan. Perayaan ini merupakan sebuah momen sakral bagi para umat Buddha.

Waisak adalah perayaan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha. Perayaan Waisak akan dirayakan pada saat terjadinya bulan purnama, biasanya pada bulan Mei setiap tahunnya.

Berikut sejarah dan makna Perayaan Waisak yang dilansir dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Perayaan Waisak

Wesak Day marks three major events in Buddha's life, namely his birth, his enlightenment and his achievement of Nirvana. The Wesak Day parade usually makes its way with beautiful Buddha's chariot decorated with flowers and many parade floats through the central of the cities. There are thousand of devotees participated in the procession and some walk along with the chariots, chant mantras, and other attendees watch the procession from the roadside, receiving blessings from the passing floats.Wesak Day marks three major events in Buddha's life, namely his birth, his enlightenment and his achievement of Nirvana. The Wesak Day parade usually makes its way with beautiful Buddha's chariot decorated with flowers and many parade floats through the central of the cities. There are thousand of devotees participated in the procession and some walk along with the chariots, chant mantras, and other attendees watch the procession from the roadside, receiving blessings from the passing floats. Foto: Getty Images/iStockphoto/goc

Hari Raya Waisak adalah festival yang dirayakan oleh umat Buddha di seluruh dunia untuk memperingati seorang Guru Agung bernama Buddha Gautama. Ia lahir sebagai seorang guru spiritual dari wilayah timur laut India yang meyakini bahwa kemewahan dan kekayaan tidak menjamin kebahagiaan sejati.

Siddhartha Gautama mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, yang kini menjadi tempat suci bagi umat Buddha di India. Dalam perjalanannya, ia menjalani kehidupan sebagai tunawisma dan belajar meditasi selama sekitar enam tahun.

ADVERTISEMENT

Selama perjalanan tersebut, Buddha mempraktikkan kehidupan asketis, yaitu hidup tanpa kenikmatan duniawi untuk mencapai keuntungan spiritual. Setelah mencapai pencerahan sempurna, Buddha Gautama mengajarkan jalan menuju kebebasan dari ketidaktahuan, mengatasi nafsu, dan membebaskan diri dari penderitaan.

Hingga pada tahun 1950, Sri Lanka mengadakan konferensi pertama tentang Persekutuan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists) yang menetapkan Waisak sebagai hari perayaan kelahiran Buddha di berbagai negara.

Makna Perayaan Waisak

waisak di candi borobudurwaisak di candi borobudur Foto: InJourney

1. Lahirnya Pangeran Siddharta

Makna pertama dari Hari Raya Waisak adalah memperingati kelahiran Siddharta Gautama. Pangeran Sidharta adalah putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Ratu Mahamaya. Ia lahir di Taman Lumbini pada 623 SM sebagai seorang Bodhisatva (calon Buddha, individu yang akan mencapai Kebahagiaan Tertinggi).

2. Pangeran Siddharta Mendapatkan Penerangan Agung

Makna kedua dari Hari Raya Waisak adalah memperingati Pencerahan Agung yang berhasil dicapai oleh Pangeran Siddharta Gautama di usianya yang menginjak 35 tahun. Setelah itu, Siddharta Gautama menjadi Buddha di Bodh Gaya ketika bulan Waisak tiba.

3. Wafatnya Buddha Gautama (Parinibbana)

Pada tahun 543 SM, tepat pada usia 80 tahun, beliau menghembuskan napas terakhirnya atau mencapai parinibbana di Kusinara. Semua makhluk, dewa, dan anggota Sangha bersujud untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Sang Buddha.

Tema Perayaan Waisak 2024

Dilansir dari laman resmi Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI, tema yang ditetapkan untuk Perayaan Hari Raya Waisak 2024 adalah "Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia".

Berikut adalah sub tema yang diusung oleh berbagai Lembaga Keagamaan Buddha.

• Sangha Agung Indonesia (SAGIN), "Keharmonisan Merupakan Pedoman Hidup Berdampingan Dalam Berbangsa".

• Sangha Theravada Indonesaia (STI), "Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman"

• Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI), "Untuk Hidup Bahagia Sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang diajarkan oleh Sang Buddha".

Jadwal Rangkaian Waisak Nasional 2024 Serta Waktu Detik-Detik Waisak 2568 BE

Sejumlah Bhiksu memercikkan air suci ke arah umat saat detik-detik Waisak 2567 BE/2023 di kawasan candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023). Detik-detik Waisak dirayakan pada pukul 10.41.19 WIB dengan mengusung tema Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma Di Dalam Kehidupan Sehari-Hari dan sub temanya Momentum Waisak Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Serta Perdamaian Dunia. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.Sejumlah Bhiksu memercikkan air suci ke arah umat saat detik-detik Waisak 2567 BE/2023 di kawasan candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023). Detik-detik Waisak dirayakan pada pukul 10.41.19 WIB dengan mengusung tema Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma Di Dalam Kehidupan Sehari-Hari dan sub temanya Momentum Waisak Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Serta Perdamaian Dunia. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom. Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Minggu, 5 Mei 2024
• Karya Bakti Taman Makam Pahlawan seluruh Indonesia

Jumat, 17 Mei 2024
• Screening pasien bakti sosial pengobatan gratis di Vihara Gva Mendut

Sabtu, 18 Mei 2024
• Opening ceremony bakti sosial pengobatan gratis di Taman Lumbini Candi Borobudur

Minggu, 19 Mei 2024
• Bakti sosial pengobatan gratis di Taman Lumbini Candi Borobudur

Senin, 20 Mei 2024
• Tiga langkah satu namaskara di struktur bangunan Candi Borobudur
• Nyingma Monlam Chenmo Indonesia di Taman Aksobya Candi Borobudur
• Bhikkhu Thudong tiba di Candi Borobudur

Selasa, 21 Mei 2024
• Pradaksina pagi di struktur bangunan Candi Borobudur
• Pengambilan Api Dharma dari Mrapen Grobogan dan disakralkan di Candi Mendut
• Nyingma Monlam Chenmo Indonesia di Taman Aksobya Candi Borobudur (hari kedua)
• Larung pelita purnama sidhi di Sungai Progo
• Puja bakti dan meditasi malam di Candi Borobudur

Rabu, 22 Mei 2024
• Atthasila di Vihara Gva Mendut
• Pradaksina pagi di struktur bangunan Candi Borobudur
• Pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit dan disakralkan di Candi Mendut.
• Pindapata menyambut Waisak di Candi Mendut
• 3rd Borobudur Peace & Prosperity Festival 2024 di Taman Aksobya Candi Borobudur
• Puja bakti dan meditasi malam di Candi Borobudur

Kamis, 23 Mei 2024
• Festival Bhumi Mandala di Candi Ngawen
• Prosesi kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur
• Detik-detik Waisak pukul 20.52.42 WIB di Lapangan Kenari (Pelataran) Candi Borobudur
• Pelepasan lampion Waisak di Marga Utama Candi Borobudur
• Jam 19.00-21.00 WIB Festival Lampion Waisak Nasional 2568 BE/2024 Sesi 1
• Jam 21.30-22.30 WIB Festival Lampion Waisak Nasional 2568 BE/2024 Sesi 2.

Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads