Peselancar Meninggal Dunia Setelah Tenggelam di Pantai Yehsumbul Jembrana

Peselancar Meninggal Dunia Setelah Tenggelam di Pantai Yehsumbul Jembrana

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Selasa, 21 Mei 2024 15:58 WIB
Polisi saat mengecek lokasi tenggelamnya peselancar muda di Pantai Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (21/5/2024).
Foto: Polisi saat mengecek lokasi tenggelamnya peselancar muda di Pantai Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (21/5/2024). (Dok. Polres Jembrana)
Jembrana -

Seorang peselancar, Saumi Akbar Cahyo Laksono (26), meninggal dunia setelah tenggelam saat berselancar di Pantai Yehsumbul, Jembrana, Bali, Sabtu (18/5/2024). Dia mengembuskan napas terakhir pada Selasa (21/5/2024) seusai menjalani perawatan selama beberapa hari.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medik dan Kendali Mutu RSU Negara, Gusti Ngurah Putu Adnyana, menjelaskan Saumi saat tenggelam diselamatkan oleh peselancar lain dan dibawa ke Puskesmas 1 Pekutatan. Karena kondisinya memburuk, peselancar muda asal Banjar Pesinggahan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Negara pukul 10.25 Wita, Sabtu.

"Pasien datang dengan kondisi penurunan kesadaran setelah tenggelam di pantai. Saat datang, pasien mengalami penurunan kesadaran dan henti napas serta henti jantung. Namun, sudah dilakukan RJP (resusitasi jantung paru) oleh wisatawan asing di lokasi," ungkap Adnyana saat ditemui detikBali, Selasa (21/5/2024).

Begitu tiba di RSU Negara, tim medis segera melakukan resusitasi jantung dan paru-paru, serta memasang ventilator untuk membantu pernapasan Saumi. Beberapa hari dirawat, kondisi Saumi tidak menunjukkan perbaikan. Sekitar pukul 4.00 Wita, Selasa, kondisinya semakin memburuk dan tim medis kembali melakukan resusitasi.

"Sayangnya, upaya tersebut tidak berhasil dan Saumi dinyatakan meninggal dunia pada pukul 07.30 Wita oleh tim dokter yang menangani pasien," kata Adnyana.

Dia menjelaskan Saumi mengalami aspirasi pulmonal. Yakni, cairan masuk ke dalam paru-paru akibat tenggelam. Hal ini diperparah dengan kondisi jantungnya yang sudah tidak bagus akibat tenggelam.

Sementara, Kapolsek Mendoyo Kompol I Dewa Gede Artana menjelaskan kejadian bermula saat Saumi terlihat berenang sendiri mencari ombak di Pantai Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo sekitar pukul 09.00 Wita, Sabtu. Beberapa saat kemudian, Saumi tidak terlihat di atas papan selancarnya.

"Seorang saksi yang melihat kejadian tersebut langsung menyelam dan menemukan korban dalam keadaan tenggelam dengan kaki masih terikat tali selancar," papar Artana terpisah.

Saumi kemudian dibawa ke tepi pantai dan diberikan pertolongan pertama oleh saksi dan orang-orang di sekitar. Saumi sempat mengeluarkan air laut dari mulutnya dan kembali bernapas. Namun, kondisinya tidak kunjung membaik dan akhirnya dilarikan ke Puskesmas 1 Pekutatan untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

"Sayangnya, pada Selasa, korban dinyatakan meninggal dunia di RSU Negara," imbuh Artana.

Berdasarkan keterangan salah seorang anggota keluarga, Juliatisah (38), Saumi datang sendiri ke Pantai Yehsumbul untuk berselancar. Sebelumnya, Saumi sempat muntah-muntah. Namun, dia tetap memaksakan diri berselancar.

"Kami masih melalukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini, termasuk mencari tahu apakah ada kelalaian yang menyebabkan korban tenggelam," tandas Artana.




(hsa/hsa)

Hide Ads