Apa Itu Puisi? Ini Pengertian, Jenis, dan Ciri-ciri

Apa Itu Puisi? Ini Pengertian, Jenis, dan Ciri-ciri

Rusmasiela Mewipiana Presilla - detikBali
Senin, 20 Mei 2024 19:47 WIB
Ilustrasi puisi cinta
Ilustrasi puisi. Foto: Getty Images/iStockphoto/ultramarinfoto
Denpasar -

Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra. Meski sudah ada dari ratusan bahkan ribuan tahun lalu, eksistensi puisi tetap saja bertahan di masyarakat.

Tapi apakah kalian tahu bahwa sebenarnya puisi itu banyak jenisnya? Bahkan pantun itu termasuk puisi loh, ton! Untuk mengetahui lebih dalam apa itu puisi, jenis puisi dan ciri puisi, yuk simak artikel berikut!

Pengertian

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan bahasa yang dikonsentrasikan secara imajinatif. Dibedakan dari prosa dengan penggunaan bahasa yang lebih estetis, seperti pengulangan, meter, dan rima. Para ahli memberikan pandangan beragam tentang puisi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Herman Waluyo: Puisi adalah karya tertulis pertama manusia.

2. Sumardi: Puisi adalah karya sastra dengan bahasa dipersingkat, padat, irama padu, dan kata-kata imajinatif.

ADVERTISEMENT

3. James Reevas: Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan memikat.

4. Thomas Carlyle: Puisi adalah ungkapan pikiran dengan sifat musikal.

5. Pradopo: Puisi adalah rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang digubah dalam bentuk berkesan.

6. Herbert Spencer: Puisi adalah ungkapan gagasan yang emosional dengan memperhatikan efek keindahan.

Jenis-Jenis Puisi

ยท Puisi Lama

Puisi lama merujuk pada jenis puisi yang masih mengikuti aturan-aturan tradisional dalam penyusunannya. Aturan-aturan tersebut mencakup jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, persajakan atau rima, banyaknya suku kata dalam setiap baris, dan ritme.

Jenis-jenis puisi lama antara lain:

1. Mantra: Ucapan-ucapan yang diyakini memiliki kekuatan gaib.

2. Pantun: Puisi dengan pola bersajak a-b-a-b, terdiri dari 8-12 suku kata per baris, dengan 2 baris awal disebut sampiran dan 2 baris berikutnya disebut isi.

3. Karmina: Jenis pantun yang sangat pendek.

4. Seloka: Puisi yang berkaitan dengan tema tertentu.

5. Gurindam: Puisi yang terdiri dari dua baris setiap bait, bersajak a-a-a-a, sering berisi nasihat.

6. Syair: Puisi asal Arab dengan pola bersajak a-a-a-a, sering mengandung nasihat atau cerita.

7. Talibun: Puisi dengan jumlah baris genap, misalnya 6, 8, atau 10 baris.

ยท Puisi Baru

Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak lagi terikat oleh aturan-aturan tradisional seperti puisi lama. Dibandingkan dengan puisi lama, puisi baru memiliki kebebasan dalam hal jumlah baris, suku kata, dan rima.
Jenis Puisi Baru

1. Balada: Puisi naratif dengan 3 bait dan skema rima yang berubah-ubah.

2. Himne: Puisi pujian kepada Tuhan, tanah air, atau pahlawan.

3. Ode: Puisi sanjungan kepada individu atau peristiwa dengan nada resmi dan anggun.

4. Epigram: Puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.

5. Romansa: Puisi yang mengekspresikan perasaan cinta kasih.

6. Elegi: Puisi tentang kesedihan atau duka cita.

7. Satire: Puisi yang mengandung sindiran atau kritikan.

Ciri-ciri Puisi

ยท Puisi Lama

  • Berasal dari Puisi Rakyat
    Sering kali tidak diketahui siapa pengarangnya.
  • Terikat oleh Aturan Tertentu
    Misalnya jumlah baris, rima, dan jumlah suku kata per baris.
  • Disampaikan secara Lisan
    Sering ditularkan dari mulut ke mulut, dikenal juga sebagai sastra lisan.
  • Menggunakan Gaya Bahasa Tetap dan Klise
    Sering kali menggunakan majas atau gaya bahasa yang sudah lazim.
  • Berisikan Tema Kerajaan, Fantastis, atau Istana
    Biasanya menggambarkan cerita-cerita tentang kerajaan atau hal-hal fantastis.

ยท Puisi Baru

  • Beragam Struktur
    Menggunakan berbagai bentuk seperti distikon, terzina, syair, dan lainnya.
  • Nama Pengarang Diketahui
    Berbeda dengan puisi lama yang sering tanpa pengetahuan tentang pengarangnya.
  • Perkembangan Tertulis dan Lisan
    Disebarluaskan baik secara tertulis maupun lisan.
  • Kebebasan Aturan
    Tidak terikat oleh aturan rima, jumlah baris, atau suku kata.
  • Menggunakan Majas Dinamis
    Majas atau gaya bahasa yang digunakan bisa berubah-ubah.
  • Berisikan Tentang Kehidupan
    Lebih sering mengangkat tema-tema kehidupan sehari-hari.
  • Lebih Banyak Menggunakan Sajak Pantun dan Syair
    Gaya sastra yang lebih bebas dan kreatif.
  • Simetris dan Rapi
    Memiliki bentuk yang lebih teratur dan simetris.
  • Menggunakan Rima yang Teratur
    Meskipun bebas, puisi baru sering menggunakan rima akhir yang teratur.
  • Kesatuan Sintaksis
    Setiap baris dalam puisi baru membentuk kesatuan sintaksis yang utuh.


Artikel ini ditulis oleh Rusmasiela Mewipiana Presilla peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Hide Ads