Benteng None berhasil memikat banyak sekali hati para wisatawan, baik domestik maupun internasional. Bagi Anda yang suka mempelajari keragaman budaya di Indonesia, maka Anda harus mengunjungi Benteng None. Berikut sejarah, lokasi, dan harga tiket terkait situs Benteng None yang dilansir dari berbagai sumber.
Sejarah Singkat Benteng None
![]() |
Benteng None merupakan salah satu bukti sejarah yang erat kaitannya dengan kerajaan Amanuban. Benteng ini didirikan bersamaan dengan berpindahnya pusat kerajaan Banam Amanuban dari Pilibesabnao ke Niki-niki. Kawasan benteng ini berdiri diatas lahan berukuran 80 meter x 44 meter.
Benteng None didirikan oleh Nai Neno Tauho, seorang leluhur marga Tauho pada tahun 1800-1804 M. Namun, usia benteng secara pasti hingga saat ini tidak diketahui sebab tidak ada bukti otentik yang menunjukkan kapan benteng dibangun atau selesai dibangun. Akan tetapi, benteng ini sudah dijaga selama sembilan generasi.
Selain itu, Benteng None memiliki arsitektur unik dengan bentuk menyerupai huruf U yang mengikuti kontur tebing batu. Dinding benteng yang digunakan juga terbuat dari batu dan sejenis tanaman berduri. Di dalam Benteng None terdapat beberapa situs menarik, seperti rumah adat berupa Ume Kbubu dan Lopo.
Benteng ini merupakan sebuah tempat pertahanan masyarakat adat None pada zaman dahulu untuk melawan musuh dan penjajah. Di sekitar Benteng None juga terdapat jurang yang sangat terjal sehingga musuh sulit untuk menyerang Benteng None.
Lokasi
Benteng None terletak di Desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Berada sekitar 19 Km dari Kota Soe dan sekitar 1 Km dari arah jalan trans Timor. Kondisi jalan menuju benteng terbilang cukup baik, namun beberapa ruas jalan di sekitar benteng mungkin belum beraspal.
Harga Tiket Benteng None
Tidak ada tarif yang ditetapkan untuk tiket masuk ke Situs Sejarah Benteng None, tetapi jika Anda peduli dengan cara masyarakat sekitar menjaga benteng, Anda dapat mengisi buku tamu dan memberikan sumbangan sukarela.
Perlu diketahui bahwa harga atau tarif yang dikenakan untuk mengunjungi Benteng None bisa berubah kapan saja.
Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)