Kronologi Mahasiswa Tewas Membusuk hingga Jasad Keluar Ulat di Gianyar

Round Up

Kronologi Mahasiswa Tewas Membusuk hingga Jasad Keluar Ulat di Gianyar

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 02 Mei 2024 07:27 WIB
BPBD Gianyar mengevakuasi jenazah mahasiswa membusuk di Perumahan Teratai Nuansa Permai Blok 3, Banjar Mukti, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. (Dok. BPBD Gianyar)
BPBD Gianyar mengevakuasi jenazah mahasiswa membusuk di Perumahan Teratai Nuansa Permai Blok 3, Banjar Mukti, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. (Dok. BPBD Gianyar)
Gianyar - Jerome Janes Mathew Putra ditemukan tewas membusuk di Perumahan Teratai Nuansa Permai Blok 3, Banjar Mukti, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali. Jasad mahasiswa berusia 21 tahun itu bahkan telah mengeluarkan ulat.

Kapolsek Sukawati Kompol I Wayan Johni Eka Cahyadi memperkirakan Jerome sudah meninggal sekitar empat hari. "Dari wajah sudah keluar ulat," kata Johni, Selasa (30/4/2024).

Johni lantas menjelaskan kronologi penemuan mahasiswa tewas tersebut. Awalnya, orang tua datang untuk mengunjungi Jerome ke tempat tinggalnya di Gianyar, Selasa. Mereka datang langsung dari Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Saat hendak membuka pintu, mereka mencium bau busuk yang menyengat dari dalam rumah. Mereka pun mulai curiga dan meminta bantuan warga setempat untuk membukakan pintu gerbang tempat tinggal Jerome itu.

"Warga menghubungi kepolisian untuk membuka paksa pintu kamar korban karena terkunci dari dalam," imbuh Johni.

Betapa kagetnya orang tua Jerome ketika pintu kamar anaknya dibuka. Mahasiswa yang juga seorang gamer itu ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi tubuh tertelungkup.

"Di sana korban sudah kondisi meninggal tertelungkup dan tubuh sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk," kata Johni.

Berdasarkan keterangan keluarga, Jerome diketahui tertutup dan lebih sering bermain gim di luar jam kuliah. Menurut Johni, Jerome terakhir kali berkomunikasi dengan orang tuanya pada 24 April lalu.

Johni menerangkan keluarga Jerome sudah mengikhlaskan kepergian anaknya. "Tidak dilakukan autopsi karena pihak keluarga tidak berkenan dan menganggap kematian adalah musibah dengan surat penolakan," jelas Johni.

Meski begitu, polisi tetap melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan mayat. Polisi menemukan obat-obatan di kamar tersebut, seperti obat sakit kepala dan obat maag. Ada pula minuman bekas kopi, sisa piza, dan sampah makanan yang berserakan.

Jenazah mahasiswa itu telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani, Gianyar. Proses evakuasi dibantu oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar.




(iws/iws)

Hide Ads