"Kan ada yang kecewa karena (Piala Dunia) U-20 batal, saya menjelaskan bahwa pada saat itu saya harus memilih pemulihan pariwisata berlangsung terus berlanjut ke pemulihan ekonomi," kata Koster di kantor DPD PDIP Bali, Denpasar, Senin (29/4/2024).
Koster memahami para pencinta sepakbola di Tanah Air kecewa atas batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Gubernur Bali periode 2018-2023 itu mengungkapkan sikapnya menolak Timnas Israel sudah melalui pertimbangan.
"Ya karena kebijakan pilihan itu, kalau ada yang kecewa, sepantasnya saya minta maaf," imbuh Koster.
Meski begitu, Koster mengeklaim penolakan tersebut tidak berdampak terhadap raihan suara PDIP dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. "Kalau dampak sudah kelihatan di Pileg, di Bali kan 52 persen," pungkasnya.
Sebelumnya, Koster meminta maaf atas batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia pada 2023. Bali menjadi salah satu tempat pertandingan digelar. Keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah berawal dari surat penolakan Koster atas kehadiran Timnas Israel U-20 sebagai salah satu peserta.
"Perlu dicatat saya tidak antisepakbola. Masyarakat Bali saya harap menyadari posisi saya yang sulit pada saat itu. Semeton Bali dan anak-anak muda pencinta bola khususnya, tentu saja atas hal tersebut saya mohon maaf," kata Koster, seperti dikutip detikBali dari laman resmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPD Bali.
Koster mengungkapkan awalnya sudah mengonfirmasi terkait kepastian Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20. Salah satu alasannya menolak Israel adalah lantaran negara tersebut tidak memiliki hubungan diplomatik dan tidak diakui oleh Indonesia sebagai negara.
(iws/hsa)