Puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada H-3 Idul Fitri atau 7 April 2024. Diperkirakan arus mudik tercatat mencapai 1,6 juta orang -rerata naik 24,7 persen dari Idul Fitri 2023- akan keluar dari Bali.
"Kalau tahun lalu sekitar 1,3 juta orang (yang keluar dan masuk ke Bali saat mudik Lebaran). Dengan (perkiraan) kenaikan (jumlah orang keluar masuk ke Bali) 24 persen, berarti sekitar 1,5 sampai 1,6 juta," kata Kepala Dinas Perhubungan Bali IGW Samsi Gunarta di Denpasar, Senin (1/4/2024).
Samsi mengatakan pergerakan orang yang masuk ke Bali saat mudik Lebaran 2024 diperkirakan hanya 19 persen. Menurutnya, rendahnya persentase orang yang masuk ke Bali saat mudik Lebaran sudah terjadi tiap tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samsi mengatakan akan membuka posko yang akan mencatat arus keluar masuk orang selama Lebaran 2024 mulai 3 April 2024 sampai 15 April 2024.
"Kami buka posko mulai tanggal 3 sampai 15. Kami sudah koordinasi untuk mulai daily report," kata Samsi.
Sementara itu, arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau pada 15 April 2024. Samsi memperkirakan sekitar 900 ribuan orang yang keluar dan 600 ribuan orang yang masuk ke Bali saat arus balik.
"Seharusnya, nanti jumlah (pergerakan keluar masuk orang saat arus balik) akan even (sama ketika arus mudik). Jadi, setelah sekian lama di luar Bali, ketika kembali, (jumlah pergerakan orangnya) akan jadi berimbang," jelasnya.
Selain mencatat arus keluar masuk orang ke Bali, Samsi juga akan melakukan pembatasan kendaraan selama libur Lebaran. Kendaraan berukuran besar seperti truk tronton dan sejenisnya dilarang keluar masuk Bali.
Kendaraan besar yang mengangkut kebutuhan non-pokok dan non-energi juga dilarang keluar masuk Bali untuk mencegah kemacetan. Samsi mengatakan aturan pembatasan itu berlaku secara nasional.
(nor/nor)