Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengungkapkan penyebab proyek Turyapada Tower di Buleleng, Bali, tak kunjung rampung. Penyebabnya karena faktor cuaca.
"Karena itu dari pihak kontraktor mengajukan permohonan perpanjangan karena faktor cuaca," kata Indra saat ditemui di kantor DPRD Provinsi Bali, Senin (1/4/2024).
Menurut Indra, cuaca ekstrem yang terjadi di Buleleng membuat para pekerja sulit bekerja. Apalagi, terkait dengan keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu permohonan dari kontraktor dibahas oleh manajemen konstruksinya dan Kepala Dinas Kominfo, saya belum tahu hasilnya," terang pria asal Buleleng itu.
Yang pasti, lanjut Indra, terkait anggaran sudah tersedia di APBD. "Harusnya selesai tahun lalu," kata dia.
Indra mengaku kondisi keuangan Pemprov Bali tahun 2023 belum memungkinkan untuk menganggarkan proyek tersebut. Banyak anggaran yang tertunda pada 2023 yang bakal diproyeksikan di APBD 2024, salah satunya proyek menara setinggi 115 meter itu.
Sebelumnya, proyek Turyapada Tower ditargetkan selesai pada Maret 2024. Padahal Pemprov Bali awalnya menargetkan pengerjaan proyek menara yang dibangun pada ketinggian 1.521 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut rampung pada Desember 2023.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfos) Bali Gede Pramana mengaku ada kendala dari unsur pendanaan dari Pemprov Bali yang membuat target penyelesaiannya mundur.
"(Kendala pendanaan) dari pemerintah. Kan sudah dilakukan skema lagi pembayarannya diundur ke (APBD) tahun 2024," ujar Pramana di kantor Gubernur Bali, Sabtu (16/12/2023).
(nor/hsa)