Menjelang Magrib, sejumlah bus terlihat hilir mudik di Terminal Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (28/3/2024). Bus tersebut mengangkut ratusan santri dari Banyuwangi ke Badung dan daerah lain di Bali.
Orang-orang telah menanti anak mereka di ruang kedatangan penumpang sejak pukul 16.00 Wita. Raut wajah haru para orang tua itu tak bisa dibendung setelah para santri turun dari bus.
Nabilla Salsabilla, merupakan satu dari ratusan santri asal Bali yang turut merasakan kebahagiaan Lebaran tahun ini. Ini momen pulang kampung tahun kelima bagi santri yang kini berusia 17 tahun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah (senang), bisa berkumpul keluarga. Saya dijemput semua keluarga. Tahun lalu juga saya pulang," tutur Nabilla yang langsung disambut hangat keluarga.
Para santri ini dipulangkan dari Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi, Jawa Timur. Sama seperti santri lainnya, suasana hangat juga dirasakan keluarga santri asal Denpasar bernama Ayu Diana Wulan.
"Ya setahun tidak ketemu. Nanti pulang ke rumah, silaturahmi sama keluarga, orang tua. Teman-teman di Bali. Senang banget pasti," ungkap Ayu.
Salah satu orang tua santri, Nusari tak bisa membendung tangis haru setelah setahun tak bertemu dua putrinya yang sudah setingkat setara 3 MTs dan 2 MA. "Sudah lima tahun di pesantren. Tiap tahun memang pulang, tapi kangen," ucapnya.
Total ada sekitar 515 santri pulang ke Bali untuk menikmati libur Idul Fitri selama satu bulan. Mereka tinggal di berbagai daerah di Bali seperti Denpasar, Badung, Jembrana, dan Buleleng.
Ketua Organisasi Daerah Bali Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi, Muhammad Arif Juliantoro (20), menyebut kepulangan para santri ke Bali sudah menjadi tradisi rutin setiap libur Lebaran. Para santri mendapat waktu sebulan untuk berkumpul bersama keluarga masing-masing sebelum kembali ke Banyuwangi.
"Total di Bali ada 515 santri. Namun yang turun di Terminal Mengwi itu sebanyak 380 santri. Sisanya sudah turun di Buleleng dan Jembrana. Total ada 10 bus ke Bali," ujar Arif.
Menurutnya, sudah tidak ada aktivitas di pondok pesantren sehingga para santri dapat kesempatan menjalankan ibadah puasa bersama keluarga. Sedangkan bagi santri lainnya kemungkinan pulang kampung kembali ke daerah lain menjelang Idul Fitri.
"Sesuai amanah dari pondok pesantren juga, kami harapkan para santri menjaga nama baik almamater. Mereka bisa menyebarkan dan mengembangkan ilmu yang diterapkan di pondok ke masyarakat," tukasnya.
(nor/dpw)