Kalender Bali 29 Maret 2024, Baik Untuk Memulai Suatu Usaha

Kalender Bali 29 Maret 2024, Baik Untuk Memulai Suatu Usaha

Zheerlin Larantika Djati Kusuma - detikBali
Jumat, 29 Mar 2024 02:30 WIB
Kalender Bali Maret 2024. (dok. detikBali)
Foto: Kalender Bali Maret 2024. (dok. detikBali)
Denpasar - Ala ayuning dewasa menurut penanggalan kalender Bali hari ini, 29 Maret 2024. Bagi Anda yang hendak memulai suatu usaha, 29 Maret 2024 menjadi tanggal yang baik menurut kalender Bali. Menurut penanggalan kalender Bali pada 29 Maret 2024, terdapat beberapa hal baik dan tidak baik untuk dilakukan.

Kalender Bali memuat ala ayuning dewasa atau hari baik berdasarkan perhitungan khusus. Sebagian besar umat Hindu di Bali masih menjadikan ala ayuning dewasa sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari. Perhitungan ala ayuning dewasa menjadi bagian penting dalam kegiatan adat dan ritual di masyarakat.

Berikut ala ayuning dewasa, Jumat 29 Maret 2024 berdasarkan perhitungan kalender Bali, yang dikutip dari laman kalenderbali.org.

Kalender Bali 29 Maret 2024

  • Banyu Urug. Baik untuk membuat bendungan. Tidak baik untuk membuat sumur. (Alahing dewasa 3).
  • Bojog Turun. Baik untuk menyetem gambelan. (Alahing dewasa 4).
  • Dauh Ayu. Baik untuk membuat awig-awig, peraturan-peraturan atau undang-undang, baik untuk membangun. (Alahing dewasa 2).
  • Kala Gotongan. Baik untuk memulai suatu usaha. Tidak baik untuk mengubur atau membakar mayat. (Alahing dewasa 4).
  • Kala Kutila . Baik untuk memulai pekerjaan yang mempergunakan api. (Alahing dewasa 4).
  • Rangda Tiga. Tidak baik melakukan upacara pawiwahan. (Alahing dewasa 3).
  • Taliwangke. Baik untuk memasang tali penghambat di sawah atau di kebun, memperbaiki pagar, membuat tali pengikat padi/benda-benda mati. Tidak baik untuk mulai mengerjakan benang tenun, membuat tali ternak. (Alahing dewasa 3).
  • Uncal Balung. Tidak baik melakukan semua jenis perkerjaan yang dianggap penting. (Alahing dewasa 3).
  • Pararasan: Laku Bulan, Pancasuda: Wisesa Segara, Ekajalaresi: Buat Suka, Pratiti: Awidya

Artikel ini ditulis oleh Zheerlin Larantika Djati Kusuma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(nor/nor)

Hide Ads