- 1. Antara Kita dan Sekolah Tercinta
- 2. Lorong Kenangan
- 3. Penyesalan Selalu Datang Terlambat
- 4. Buku Kini Telah Tertutup
- 5. Melangkah Pergi
- 6. Hijau Daun Jatuh
- 7. Surat Perpisahan
- 8. Senja Kelulusan
- 9. Sepucuk Sajak Perpisahan
- 10. Sajak Untuk Bapak dan Ibu Guru Tercinta
- 11. Sahabat Dalam Putih Biru
- 12. Tak Lekang Oleh Waktu
- 13. Tumpahan Tinta Ilmu
- 14. Selamat Tinggal Sahabatku
- 15. Tiba Waktunya Perpisahan
Momen perpisahan sekolah menjadi momen yang membahagiakan sekaligus menyedihkan bagi seluruh siswa yang mengalaminya. Bagi kalian para siswa, mau tidak mau pasti akan melalui masa-masa perpisahan ini.
Di tengah kesedihan dan kebahagiaan, puisi perpisahan muncul sebagai ungkapan yang penuh makna. Puisi perpisahan bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga jembatan emosional untuk mencurahkan segala perasaan kita.
Berikut ini merupakan 15 contoh puisi dengan tema perpisahan sekolah, yang dapat kalian bacakan saat perpisahan sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Antara Kita dan Sekolah Tercinta
Di antara dinding sekolah yang penuh kenangan
Kita bersama-sama melukis kisah indah yang abadi
Seluruh tawa dan tangis kita bersama
Mewarnai langkah kita dalam gapai mimpi
Di suasana kelas yang riuh,
Kita membuat kisah kebersamaan yang tak terlupakan
Tak sekedar mempelajari angka dan huruf,
Tapi juga tentang kisah persahabatan yang tulus
Kini saatnya kita melangkah pergi,
Meninggalkan suasana yang kita cintai
Kelulusan telah memanggil,
Membawa kita pergi dari
Tak apa kawan
Meninggalkan sekolah, namun tidak kenangan kita di sini
Terima kasih, sekolah tercinta, atas segala kenangan
Kita akan selalu mengingatmu, selalu dalam tiap doa
Selamat tinggal sekolah terkasih
Kami akan membawamu, selamanya, dalam jiwa
2. Lorong Kenangan
Lorong kenangan kini sepi
Jejak kaki tak lagi berlari
Ruang kelas hening sunyi
Tak ada lagi gelak riuh rendah ini
papan tulis bertuliskan salam perpisahan
Guratan kapur tinggal kenangan
Masa berlalu bagai kilatan
Kini hanya tinggal helaan
Mimpi bersama yang dulu dirajut
Haruskah kini terputus?
Meski berat untuk dilangkah
Perpisahan ini tak bisa dielak
3. Penyesalan Selalu Datang Terlambat
Karya: Dania Khansa Putri
(Dikutip dari Kumpulan Puisi Perpisahan Kelas 9-C SMP Negeri 3 Jakarta)
Aku tidak menyadari betapa berharganya sebuah momen sebelum hal tersebut sudah berlalu
Di mana saat itu, ketidakpedulian masih membutakanku
Saat berpisah harus menyapa, kuteteskan air mata
Tidak bisaku maafkan diriku sendiri, yang telah menyia-nyiakannya
Andaikan aku bisa mengulangnya kembali untuk menikmati sepenuhnya
Sampai rasa penyesalan ini meninggalkan diriku
Tetapi, yang hanya bisa kulakukan, hanyalah mengambil pelajaran dari pengalaman yang pahit ini
Dan tidak mengulanginya lagi, di hari mendatang
4. Buku Kini Telah Tertutup
Lembaran buku kehidupan sekolah telah usai
Ditutup rapat dengan tinta perpisahan
Tinta itu kelabu bercampur haru
Menceritakan kisah suka duka yang terjalin
Guratan pena persahabatan terukir dalam hati
Takkan bisa terhapus meski zaman berganti
Ruang kelas menjadi saksi bisu
Bisikan rahasia dan mimpi masa lalu
Perpisahan ini bukanlah akhir cerita
Melainkan awal langkah yang baru
Tetap jalin ikatan meski terpisah jarak
Persahabatan sejati takkan lekang oleh waktu
5. Melangkah Pergi
Di ujung perjalanan
Tiba saatnya untuk pergi
Langkahku ragu, hatiku pilu terasa sedih
Jejak-jejak di sekolah, kini tinggal kenangan
Kelulusan membawa rasa hampa, dalam pelukan kepergian.
Sampai jumpa kenangan
Kau takkan kulupakan
Kau kan selalu ku kenang
6. Hijau Daun Jatuh
Hijau daun berguguran di bawah langit senja,
Seperti hatiku yang terasa hampa dan sepi,
Kelulusan memisahkan kita, seperti daun dari ranting,
Kesedihan memenuhi relung hati, dalam detik terakhir perpisahan.
Meski langkahku tak lagi di sini
Hatiku akan selalu mengingat kenangan kita di sini
Sukses ku doakan untukmu kawanku
Semoga berjumpa lain waktu
7. Surat Perpisahan
Biarkan ku bercerita
Mengenai cerita tentang kita
Tinta hitam menorehkan surat perpisahan,
Kini ku deklarasikan
Dalam kata-kata yang terasa berat dan pilu
Kenangan manis di sekolah, kini berubah menjadi kesedihan
Kelulusan memisahkan kita, merangkai luka di hati
Ingatlah sobatku
Meski langkah kita telah berbeda nanti
Ingatlah bahwa kabar kalian lah yang selalu ku nanti
8. Senja Kelulusan
Langit jingga berhias kelabu
Senja kelulusan menyapa pilu
Pohon flamboyan menggugurkan rindu
Membawa memori masa lalu
Tepuk tangan bergema riuh rendah
Mempertanda akhir dari perjuangan
Namun di antara bahagia, terselip resah
Harus berpisah dengan teman seperjuangan
Wajah-wajah ceria kini berlinangan air mata
Pelukan erat tanda perpisahan tiba
Berharap temu kembali di masa depan
Meski perpisahan ini membuat hati pedih tak tertahan
9. Sepucuk Sajak Perpisahan
Karya: Alansyah Fatahir Risqan
(Dikutip dari Kumpulan Puisi Perpisahan Kelas 9-C SMP Negeri 3 Jakarta)
Tangisku menghiasi jalan perpisahan ini
Bunga-bunga terlihat layu hingga enggan bermekaran
Seolah enggan membuka kuncup di kala perpisahan tiba
Tangkai merunduk seakan ikut merasakan kesedihan
Di telaga yang penuh ilmu ini kami berpisah
Meneruskan untuk menyelami lautan ilmu di seberang sana
Bersama-sama dengan temani kemerlip bintang
Akan kupetik untuk hiasi dinding perjuangan
Terlukis indah di kertas putih jasa para pahlawan pendidikan
Yang telah memberikan sebongkah kilauan ilmu kehidupan
Bagai sumber air yang terus mengalir
Engkau isi dengan perlahan gelas kosong hingga penuh pengetahuan
Perpisahan tidak menyurutkan semangat untuk tetap berjuang
Berada di bawah langit yang sama sebagai saksi
Meyakinkanku bahwa kau tetap memandang langit yang sama
Sepucuk surat perpisahan aku kirimkan
10. Sajak Untuk Bapak dan Ibu Guru Tercinta
(Dikutip dari laman SMA Dwiwarna)
Hadirmu laksana secercah cahaya
Yang memberikan sinar di dalam gulita
Adamu bagaikan tetesan embun pagi
Yang memberikan sejuk pada nurani
Bapak dan Ibu Guru,
Adamu sungguh sangat berharga
Jasamu sungguh mulia
Ajarmu memberiku cahaya
Dari gelapnya kebodohan dunia
Bapak dan Ibu Guru,
Engkau adalah pahlawan bagi hidupku
Saatnya tiba untuk perpisahan denganmu
Namun jasamu akan selalu di hatiku
Terima kasih Bapak dan Ibu Guru.
11. Sahabat Dalam Putih Biru
(Dikutip dari laman SMA Dwiwarna)
Kita datang dan bertemu dengan seragam merah putih
Lalu menapaki kebersamaan, menggunakan putih biru
Tidak terasa sudah tiga tahun sejak saat itu
Saat pertama kali kaki kita melangkah di depan pintu
Pintu gerbang sekolah menjadi saksinya
Betapa setiap hari kita selalu saling menyapa dalam canda
Bersama menapaki titian ilmu dan impian
Dibimbing guru dengan penuh kasih sayang
Kini saatnya putih biru kita dilepaskan
Untuk digantikan dengan putih abu-abu kebanggaan
Melanjutkan langkah menuju cita-cita dan impian
Menuju masa depan indah dan penuh harapan
12. Tak Lekang Oleh Waktu
Karya: Anisa Sulistiawati
(Dikutip dari Kumpulan Puisi Perpisahan Kelas 9-C SMP Negeri 3 Jakarta)
Ketika aku dihadapkan pada pilihan
Ketika aku dihadapkan pada keresahan
Siapa yang selalu aku jadikan tempat berkeluh kesah?
Siapa yang aku jadikan tempat menghela nafas?
Ialah dirimu
Sahabatku yang akan kurindu
Kepergianmu nanti
Akan menjadi bagian terberat diriku
Tetap tenang
Sungguh sahabat, aku akan selalu sayang
Doaku akan kutuangkan dalam kerinduan
Perhatianku tak akan lekang oleh waktu
13. Tumpahan Tinta Ilmu
Karya: Barra Niyazi Al Fatih
(Dikutip dari Kumpulan Puisi Perpisahan Kelas 9-C SMP Negeri 3 Jakarta)
Tetesan keringat jerih payahmu
Jemari-jemarinya luluh lantahkan meja
Diajarkannya berdoa dan bernyanyi
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta
Menegakkan badan menghargai jasanya
Menuruti langkahnya jejak pun ada
Jiwanya memberikan pengorbanannya
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana
Suaranya menggemakan dunianya
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya
Kuhaturkan terima kasih kepadanya
Wahai guruku, jiwaku
Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah. Indahkan cinta
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku
14. Selamat Tinggal Sahabatku
Karya: Mutiara Haliya Zahra
(Dikutip dari Kumpulan Puisi Perpisahan Kelas 9-C SMP Negeri 3 Jakarta)
Tubuhku terpaku semalaman
Memikirkan perpisahan yang tak kuinginkan
Air mata deras mengalir
Membayangkan keseharian tanpamu
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan terkubur oleh waktu dan keadaan
Tidak ada yang dapat kulakukan
Satu-satunya cara untuk membuatmu bahagia
Adalah membiarkanmu pergi
Sehingga kau bisa tersenyum suatu hari nanti
15. Tiba Waktunya Perpisahan
Karya: Vania Nur Ariella
(Dikutip dari Kumpulan Puisi Perpisahan Kelas 9-C SMP Negeri 3 Jakarta)
Perpisahan...
Setelah melalui hari demi hari,
Dengan senang hati ku lalui
Tanpa sadar hari itu sudah berakhir
Tak ada lagi tawa yang akan ku dengar
Tak ada lagi lelucon yang bisa kita tertawakan
Kita yang dipersatukan oleh indahnya harapan
Dan, kita dipisahkan karena takdir
Kita akan berjumpa kembali
Terbanglah bebas
Berjanji untuk tidak pernah melupakan
Melupakan semua kenangan kita kawan
Nah, itulah 15 contoh puisi menyentuh untuk perpisahan sekolah. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Zheerlin Larantika Djati Kusuma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)