Hari Arsitektur Indonesia 18 Maret, Sejarah hingga Tokoh Arsitek Indonesia

Hari Arsitektur Indonesia 18 Maret, Sejarah hingga Tokoh Arsitek Indonesia

Zheerlin Larantika Djati Kusuma - detikBali
Senin, 18 Mar 2024 05:30 WIB
Ilustrasi Arsitek
Foto: Istimewa
Denpasar -

Tanggal 18 Maret diperingati sebagai Hari Arsitektur Indonesia. Hari Arsitektur Indonesia diperingati tiap tahunnya untuk mengenang jasa para arsitektur yang telah berperan penting dalam pembangunan Indonesia.

Melansir situs Pemkab Asahan, berikut ini merupakan sejarah singkat dan tokoh arsitek yang berjasa dalam pembangunan di Indonesia.

Sejarah Hari Arsitektur Indonesia 18 Maret

Tanggal 18 Maret diperingati sebagai Hari Arsitektur Indonesia. Peringatan tiap 18 Maret ini dilakukan untuk mengenang jasa para arsitektur yang telah berperan dalam pembangunan di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun tidak banyak dibahas, Hari Peringatan Arsitektur Indonesia pada 18 Maret tetap menjadi salah satu tanggal penting dan tercatat di Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Bangunan-bangunan di Indonesia tak lepas dari peran arsitek di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai bangunan bersejarah di Indonesia. Beberapa bangunan tersebut yaitu berupa candi, hingga berbagai monumen bersejarah lainnya.

ADVERTISEMENT

Deretan Tokoh dalam Dunia Arsitektur Indonesia

1. Y. B Mangunwijaya

Y. B Mangunwijaya atau yang dikenal sebagai Rama Mangun, dijuluki sebagai Bapak Arsitektur Modern Indonesia. Pria kelahiran 6 Mei 1929 tersebut pernah menerima Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur yang merupakan penghargaan tertinggi karya arsitektural di dunia berkembang. Penghargaan tersebut ia dapatkan atas rancangan pemukiman di tepi Kali Code, Yogyakarta.

2. Ridwan Kamil

Ridwan Kamil dinobatkan sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan Urban Leadership Award dari Universitas Pennsylvania. Salah satu karya terpopulernya yaitu Museum Tsunami Aceh yang terdapat banyak unsur filosofis di dalamnya.

3. Frederich Silaban

Frederich Silaban merupakan seorang arsitek generasi awal di Indonesia. Frederich Silaban merupakan salah satu arsitek jalur otodidak, alias mempelajari ilmu arsitek tanpa bantuan pembimbing atau orang lain.

Frederich Silaban telah menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Sipil berupa Bintang Jasa Utama dari pemerintah atas prestasinya dalam merancang pembangunan Masjid Istiqlal.

4. Soejoedi Wirjoatmodjo

Soejoedi Wirjoatmodjo merupakan seorang arsitek yang aktif pada tahun 60-an hingga pertengahan dekade 70-an. Soejoedi Wirjoatmodjo merupakan perancang gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. Karya lain dari Soejoedi Wirjoatmodjo, yaitu Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta dan masih banyak karya lainnya.

5. Han Awal

Sebagai salah satu arsitek Indonesia, Han Awal meraih penghargaan International Award of Excellence UNESCO Asia Pacific Heritage, untuk bangunan Gedung Museum Arsip Nasional. Karya Han Awal lainnya yaitu Kampus Universitas Katolik Atma Jaya di Semanggi dan gedung sekolah Pangudi Luhur di Kebayoran Baru, Jakarta.

6. Achmad Noeman

Julukan "Arsitek Seribu Masjid" dan "Maestro Arsitektur Masjid Indonesia" didapatkan oleh Achmad Noeman karena ia dikenal sebagai seorang arsitek yang mendedikasikan hidupnya untuk membangun masjid. Masjid yang dibangun oleh Achmad Noeman memiliki ciri khas, yaitu bentuk masjidnya yang tidak memiliki kubah.

Demikian sejarah singkat Peringatan Hari Arsitektur Indonesia beserta tokoh arsitektur penting di Indonesia. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Zheerlin Larantika Djati Kusuma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads