Inflasi 276% Bikin Warga Argentina Sulit Beli Makanan, Sampah Jadi Rebutan

Inflasi 276% Bikin Warga Argentina Sulit Beli Makanan, Sampah Jadi Rebutan

Tim detikFinance - detikBali
Minggu, 17 Mar 2024 08:00 WIB
Volunteers serve free meals delivered by Casa Comunitaria del Fondo soup kitchen in the low-income neighborhood of Padre Carlos Mugica in Buenos Aires, Argentina, Wednesday, Nov.1, 2023. Argentina has been suffering from a sharp rise in consumer prices, as Economy Minister Sergio Massa is trying to convince Argentines to elect him president rather than Javier Milei, a self-described β€œanarcho-capitalist.” 
 (AP Photo/Rodrigo Abd)
Foto: Warga Argentina antre makan gratis karena krisis ekonomi makin parah. (AP/Rodrigo Abd)
Bali -

Badai inflasi membuat krisis ekonomi di Argentina makin mengerikan. Harga kebutuhan pokok yang melonjak berlipat-lipat tak terjangkau oleh warga. Bahkan, banyak warga terpaksa berburu sampah sisa buah dan sayuran untuk dimakan demi bertahan hidup.

Mengutip detikFinance, Sabtu (16/3/2024), saat ini Argentina tengah dilanda inflasi parah yang membuat biaya hidup di negara itu kian meroket. Berdasarkan data terakhir, tingkat inflasi 12 bulan hingga Februari 2024 kemarin masih berada di 276,2%.

Sebelumnya pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Javier Milei memang sedang berusaha keras untuk menekan angka inflasi tiga digit ini dengan melakukan berbagai langkah strategis. Termasuk di antaranya melakukan pemotongan belanja negara, menargetkan subsidi untuk berbagai sektor seperti utilitas dan transportasi, serta berupaya menyederhanakan program kesejahteraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara ini memang meningkatkan keuangan negara dengan sangat efektif. Namun, dalam prosesnya kebijakan ini bisa sangat menekan masyarakat. Bahkan dalam sebuah laporan bulan lalu terlihat angka kemiskinan di negara Amerika Selatan itu sudah mendekati 60%, dari 40% pada tahun sebelumnya.

Untuk bertahan hidup, akhirnya banyak warga Argentina mulai mengais kontainer sampah tempat sisa buah dan sayur untuk untuk kemudian dimakan. Mirisnya lagi, banyak di antara para pengais sampah ini merupakan orang lanjut usia.

ADVERTISEMENT

"Kami memiliki beberapa kontainer di belakang tempat sampah dibuang dan ketika Anda membawa sebuah kota (sampah buah-sayur), Anda akan didatangi 20 orang untuk melihat apa yang bisa mereka bawa sebagai sepiring makanan ke meja mereka," kata seorang penjual buah dan sayur di Buenos Aires, Sandra Boluch.

"Sebenarnya ini adalah sesuatu yang sangat sulit, sangat menyedihkan karena ada banyak orang (yang mengais sampah) dan banyak (di antara mereka) orang lanjut usia," tambahnya lagi.

Keresahan juga disampaikan seorang warga bernama Ines Ambrosini yang mencoba berbelanja di pasar grosir untuk mendapatkan penawaran harga lebih baik. Namun, ia tidak mengelak jika kenaikan harga makanan saat ini sudah sangat parah.

"Dampak dari kenaikan harga makanan sangat brutal," kata pria berusia 62 tahun itu.

"Semuanya membutuhkan banyak uang, makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, daging, produk susu. Datang ke pasar-pasar (grosir) ini membantu Anda sedikit lebih menjaga isi dompet," sindirnya.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads