Hujan Diprediksi Guyur Bali hingga 7 Hari ke Depan, Waspada Potensi Bencana!

Hujan Diprediksi Guyur Bali hingga 7 Hari ke Depan, Waspada Potensi Bencana!

I Wayan Sui Suadnyana, Agus Eka Purna Negara - detikBali
Minggu, 25 Feb 2024 09:44 WIB
Ilustrasi hujan lebat
Foto: Ilustrasi hujan lebat. (Getty Images/skynesher)
Badung - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memperkirakan hujan akan terus mengguyur Bali selama tujuh hari ke depan. Intensitas hujan diprediksi antara ringan hingga lebat.

Prakirawan BMKG Wilayah III Kadek Setiya Wati menjelaskan ada potensi terjadi bencana akibat hujan di wilayah Bali. Setiya meminta warga di Pulau Dewata untuk waspada.

"Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat hingga tujuh hari ke depan meliputi sebagian besar wilayah Bali, termasuk Bali bagian utara, tengah, barat, timur, dan selatan," kata Kadek Setiya, Sabtu (24/2/2024).

Diketahui, curah hujan yang tinggi mengakibatkan sejumlah ruas jalan protokol di Kecamatan Kuta Selatan, Badung, tergenang air, Sabtu (24/2/2024). Salah satunya di Bypass Ngurah Rai, kawasan Benoa, hingga Jimbaran. Genangan air mencapai lutut orang dewasa sehingga kendaraan sulit melintas.

"Di jalan protokol dan beberapa titik terdapat genangan tinggi. Kami sudah koordinasi dengan Balai Jalan Nasional. Dari sana sudah dikirim petugas preservasi, malam ini (Sabtu, 24 Februari 2024) sudah mulai surut," kata Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta, Sabtu malam.

Hujan melanda wilayah Bali selatan sejak Sabtu sore hingga menjelang malam. Titik-titik yang menjadi langganan banjir di antaranya ruas jalan Terompong, Siligita, wilayah Banjar Peken Bualu Nusa Dua, dan beberapa di Jalan Bypass Ngurah Rai.

Pemerintah sudah melakukan mitigasi untuk mengurangi risiko saat hadapi hal serupa di kemudian hari. Menurut Arta, banjir di jalan raya saat hujan deras lebih disebabkan karena material yang ikut tersapu air hujan di drainase.

"Kami melihat yang menjadi potensi kecilnya saluran saat arus air hujan, selain sampah organik, daun dan akar pohon yang terbawa di saluran air, itu juga ada material bebatuan kapur. Itu tersapu air dari kawasan bukit atas, tapi tidak menyumbat total (drainase)," kata Arta.

Salain banjir, pohon tumbang dan gangguan listrik juga sempat terjadi di Kecamatan Kuta Selatan, seperti di Tanjung Benoa, Nusa Dua hingga jalan menuju kawasan Uluwatu, Pecatu. Namun sampai malam ini belum ada laporan kerusakan parah akibat hujan.

"Syukurnya malam ini (Sabtu, 24 Februari 2024) sudah aman. Jadi masyarakat dan instansi cepat mengatasi. Kami minta juga kepada masyarakat untuk hari-hari dan waspada si manapun saat curah hujan tinggi," tukas Camat.

Sementara itu, data pengamatan dari alat penakar hujan otomatis di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai, curah hujan terjadi dalam intensitas lebat terjadi antara pukul 16.00 hingga 17.00 Wita.


(hsa/gsp)

Hide Ads