Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali Dewa Made Indra mengungkapkan kelangkaan LPG 3 kilogram (kg) di sejumlah kota di Pulau Dewata karena kelangkaan gas di pengecer. Dia mengeklaim LPG 3 kg tersedia di pangkalan maupun agen.
"Sebenarnya aturan main yang kami siapkan adalah LPG 3 kg itu dari agen ke pangkalan, sehingga mendapatkan harga yang ditetapkan dalam peraturan gubernur," ujarnya di kantor Gubernur Bali, Kamis (22/2/2024).
Terkait hal itu, Pemprov Bali terus memperbanyak pangkalan resmi di seluruh Bali. Saat ini tercatat ada lebih dari 4 ribu pangkalan yang tersebar di kabupaten/kota di Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kalau masyarakat datang ke pangkalan pasti dapat (LPG 3 kg)," ungkapnya.
Made Indra mengatakan penjualan LPG 3 kg di pengecer masih tetap bisa dilakukan. Hanya saja masyarakat tetap disarankan untuk membeli LPG di pangkalan sehingga harganya sesuai HET yakni Rp 18 ribu.
Made Indra juga menyebutkan Pemprov Bali telah melakukan rapat terkait persiapan Hari Raya Galungan, Kuningan, Nyepi, dan Ramadan. Rapat yang dilakukan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) ini bersama dengan Bulog, BPS, dan lainnya.
"Kami sudah evaluasi stok atau persediaan dari komoditas-komoditas yang akan meningkat permintaannya di hari raya," jelasnya.
Sementara untuk LPG 3 kg, Made Indra telah menugaskan Kepala Dinas Ketenagakerjaan ESDM untuk berkoordinasi dengan Hiswana Migas dan Pertamina. "Mereka sudah memberikan garansi (LPG 3 kg) cukup untuk hari raya karena kami sudah laporkan kondisi di lapangannya," katanya.
Sebelumnya, beberapa UMKM di Kota Denpasar, Bali, mengeluhkan sulitnya mendpatkan LPG 3 kg. Kelangkaan gas melon -sebutan LPF 3 kg- dirasakan karyawan UMKM molen aneka rasa dan ubi bakar cilembu di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.
Karyawan molen aneka rasa membeli LPG 3 kg di pengecer dengan harga Rp 22 ribu. Sedangkan karyawan ubi bakar cilembu membeli LPG 3 kg seharga Rp 30 ribu.
(nor/gsp)