PDI Perjuangan berpotensi menang tiga kali atau hattrick dalam pemilihan legislatif (pileg) meski capres-cawapres yang diusung partai banteng dalam pemilihan presiden (pilpres) itu kalah. Capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md menempati posisi paling buncit menurut hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei.
Berdasarkan hitung cepat Charta Politika per 15 Februari 2024 pukul 08.06 WIB, capres-cawapres jagoan PDIP itu hanya meraup 16,51% secara nasional. Sementara itu, capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraup suara 57,81%. Berikutnya capres-cawapres 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih suara sebanyak 25,66%.
Menurut sejumlah hasil hitung cepat untuk pileg, PDIP masih berpeluang mendominasi parlemen. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu berada pada posisi pertama dengan kisaran angka 16-17 persen. PDIP pun optimistis akan memang tiga kali atau hattrick dalam pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pileg, jika hasil-hasil quick count kami jadikan dasar, maka harapan PDIP untuk menang besar. Dalam pileg, kami berpeluang besar menciptakan hattrick. Tentu kami berterima kasih untuk kepercayaan yang diberikan rakyat kepada kami," kata politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno, Rabu (14/2/2024), seperti dikutip dari detikNews.
Hendrawan tak mau jemawa dengan hasil perhitungan sementara itu. Ia menekankan bahwa PDIP akan tetap rendah hati meski unggul tiga kali.
"Kami sangat optimistis, namun tetap rendah hati dalam mengemban amanah yang dipercayakan rakyat kepada kami. Tidak boleh ada kecongkakan atau perasaan jemawa karena unggul tiga kali berturut-turut," jelasnya.
Berikut hasil quick count pemilihan anggota legislatif DPR RI menurut sejumlah lembaga survei.
Charta Politika Indonesia
(Suara masuk 91.7% per 15/2/2024 pukul 08:10 WIB)
- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 10,58%
- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 13,54%
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 15,90%
- Partai Golongan Karya (Golkar) 13,66%
- Partai Nasional Demokrat (NasDem) 8,70%
- Partai Buruh 0,65%
- Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) 0,97%
- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 9,96%
- Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 0,36%
- Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 0,83%
- Partai Garda Perubahan Indonesia 0,43%
- Partai Amanat Nasional (PAN) 7,11%
- Partai Bulan Bintang (PBB) 0,52%
- Partai Demokrat 7,66%
- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2,96%
- Partai Persatuan Indonesia 1,51%
- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 4,02%
- Partai Ummat 0,55%
Litbang Kompas
(Suara masuk 60,90% per 15/2/2024 pukul 00:32 WIB)
- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 11,44%
- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 13,70%
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 17,28%
- Partai Golongan Karya (Golkar) 14,66%
- Partai Nasional Demokrat (NasDem) 9,34%
- Partai Buruh 0,64%
- Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) 0,80%
- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 8,34%
- Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 0,19%
- Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 0,66%
- Partai Garda Perubahan Indonesia 0,25%
- Partai Amanat Nasional (PAN) 6,96%
- Partai Bulan Bintang (PBB) 0,32%
- Partai Demokrat 7,31%
- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2,69%
- Partai Persatuan Indonesia 1,23%
- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3,66%
- Partai Ummat 0,52%
Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!
(iws/gsp)