Seekor ikan pari membuat staf The Aquarium dan Shark Lab di North Carolina bingung. Ikan pari di sana ternyata tengah mengandung. Padahal tidak ada ikan pari jantan dalam satu akuarium.
Dilansir dari detikInet, para staf awalnya menyebut adanya pembengkakan pada September. Mereka kemudian memutuskan untuk melakukan USG terhadap ikan pari bernama Charlotte.
Petugas awalnya mengira Charlotte menderita kanker atas pembengkakan yang terjadi. Namun, petugas terkejut saat mengetahui ikan tersebut sebenarnya sedang hamil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah melakukan USG Charlotte sejak September ketika dia mulai membengkak. Kami mendokumentasikan berbagai 'pertumbuhan' secara internal dan awalnya mengira dia menderita kanker," ujar salah seorang staf seperti dilansir Ladbible.
Charlotte hamil tanpa adanya hubungan dengan ikan pari jantan. Charlotte mengandung hingga empat anak dan segera melahirkan.
Masa kehamilan ikan pari biasanya tiga sampai empat bulan. Charlotte awalnya diperkirakan akan melahirkan pada 9 Februari, namun hingga kemarin (10 Februari) kelahirannya masih belum terjadi.
Para ahli dari laboratorium akan melakukan tes DNA pada keturunan Charlotte ketika mereka lahir. Tes DNA dilakukan guna menentukan mereka merupakan bagian dari hiu dan ikan pari.
"Saya menghubungi Dr. Rob Jones, dokter hewan akuarium, dan dia mengidentifikasi pertumbuhan tersebut sebagai telur. Kami tidak memiliki ikan pari jantan. Dia mengatakan hanya ada sedikit kasus partenogenesis pada ikan pari," jelasnya.
Partenogenesis merupakan fenomena yang tidak biasa dan langka. Sel telur, dalam fenomena partenogenesis, berkembang tanpa dibuahi sehingga secara efektif membuat tiruan dari induknya.
Namun partenogenesis bukanlah satu-satunya teori yang dipertimbangkan para ahli. Staf percaya bahwa Charlotte kemungkinan dihamili oleh salah satu hiu jantan berumur satu tahun yang ditempatkan di akuarium yang sama pada musim panas.
"Pada pertengahan Juli 2023, kami memindahkan dua ekor bambu jantan (hiu) white spot berumur satu tahun ke dalam akuarium tersebut. Tidak ada yang dapat kami temukan secara pasti mengenai tingkat kematangannya, jadi menurut kami tidak akan ada masalah," ujar staf.
"Kami mulai melihat bekas gigitan pada Charlotte, tapi melihat ikan lain menggigitnya, jadi kami memindahkannya, tapi gigitannya terus berlanjut," ujarnya.
Bekas gigitan, jelas staf tersebut, dapat menjadi indikasi hiu sedang kawin. Sebab hiu diketahui suka menggigit satu sama lain selama musim kawin.
Ikan pari berkerabat dekat dengan hiu dan keduanya merupakan bagian dari kelompok ikan yang disebut Elasmobranch. Jadi tidak menutup kemungkinan pasangan tersebut bisa kawin.
Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.
(hsa/dpw)