.webp)
Sebanyak 127.909 pekerja di Kabupaten Gianyar, Bali, telah tergabung dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek). Jumlah itu terhitung sampai 31 Desember 2023.
Sebanyak 127.909 pekerja yang tergabung paling banyak berasal dari penerima upah sebanyak 71.684 orang. Mereka tersebar di 2.696 pemberi kerja atau badan usaha.
Selanjutnya ada 6.595 dari tenaga kerja non Aparatur Sipil Negara (ASN), 44.766 pekerja bukan penerima upah, dan 4.864 pekerja di sektor jasa konstruksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlahnya terus meningkat, untuk tahun 2024 ini belum terhitung, yang jelas ada penambahan," Kepala BPJamsostek Cabang Gianyar Pandu Aria dalam siaran pers, Jumat (2/2/2024).
Penjabat (Pj) Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa mengatakan pihaknya terus mendorong masyarakat untuk mengikuti program jamsostek maupun BPJS Kesehatan. Harapannya, masyarakat mendapat perlindungan saat bekerja maupun kesehatannya.
"Pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan di Kabupaten Gianyar telah didukung dengan adanya regulasi atau Perda, seperti Peraturan Bupati Gianyar Nomor 55 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Kesehatan di Kabupaten Gianyar," kata Tagel Wirasa.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani mengungkap bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan BPJamsostek Cabang Gianyar untuk meningkatkan jumlah peserta. Semua pekerja diharapkan dapat terlindungi dari kecelakaan kerja.
Ketua Dewan Pengawas BPJamsostek Muhammad Zuhri Bahri mengatakan ia kini menyampaikan laporan penyelenggaraan BPJamsostek di Gianyar. Ia berterima kasih kepada Pemkab Gianyar atas berbagai dukungan untuk mendorong keikutsertaan BPJamsostek.
"Kami di dewan pengawas memiliki tugas untuk mengawasi kebijakan pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan serta melaporkan kepada presiden," pungkas Muhammad.
(hsa/gsp)
