Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kembali menggelar Bulan Bahasa Bali tahun ini untuk yang ke-6 kalinya. Bulan Bahasa Bali 2024 akan berlangsung dari Kamis (1/2/2024) hingga Sabtu (2/3/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan Bulan Bahasa Bali menjadi sarana hingga instrumen untuk menjaga kelestarian dan kejayaan bahasa, aksara, dan sastra Bali.
"Karena inilah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa bahasa, aksara, dan sastra Bali akan terus ada, digunakan dan hidup di tengah-tengah masyarakat," ucap Made Indra, Kamis di Art Center, Denpasar, Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dewa Indra, daerah lain yang memiliki bahasa daerah dan aksara belum tentu mampunyai cara dalam merawat bahasa dan sastranya. Bahkan daerah lain belum tentu juga bisa membuat hidup bahasa dan aksara di tengah-tengah masyarakat.
Dewa Indra menyebut Pemprov Bali bahkan menciptakan instrumen digital agar masyarakat, khususnya anak muda, dapat menulis aksara. Mengingat, generasi sekarang ini lebih akrab dengan teknologi digital.
"Kalau sudah bisa menulis, pikiran kita pasti bisa membaca (aksara). Kemudian pasti bisa menggunakannya, itulah cara kita. Oleh karena itu, maka kita harus apresiasi dengan baik Bulan Bahasa Bali yang digelar satu bulan ini," sebutnya.
Pemprov Bali dalam waktu dekat bakal menerapkan pungutan bagi turis asing Rp 150 ribu. Nantinya, hasil pungutan itu akan difokuskan pada lingkungan dan budaya Bali.
"Nanti implementasinya di APBD. Selama ini meskipun belum ada pungutan wisatawan bukan berarti budaya atau lingkungan belum dapat perhatian," katanya.
Menurutnya, selama ini pihaknya rutin menggelar Pesta Kesenian Bali dan berbagai event budaya lainnya, meskipun menggunakan dana APBD yang terbatas.
"Dengan pungutan wisatawan yang Astungkara bisa kami laksanakan dengan baik, maka kami memperoleh penguatan fiskal untuk menguatkan lagi upaya mengkonservasi budaya, memajukan budaya, dan mengkonservasi lingkungan," jelasnya.
Sebelumnya, pelaksanaan Bulan Bahasa Bali tahun ini akan berlangsung di Art Center, Denpasar, Bali, dengan menyajikan 20 lomba. Salah satu lomba baru adalah stand up comedy atau bebanyolan tunggal.
Tahun ini, Pemprov Bali mengangkat tema 'Jana Kerthi Dharma Sadhu Nuraga' yang berarti Bulan Bahasa Bali merupakan altar pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra sebagai sumber kebenaran, kebijaksanaan dan cinta kasih untuk memperkuat jati diri krama Bali.
Tema tersebut diterjemahkan ke dalam enam agenda, yakni wimbakara (lomba), sesolahan (seni pertunjukan), widyatula (seminar), kriyaloka (workshop), dan reka aksara (pameran).
(nor/nor)