.webp)
Ketut Permata Juliastrid Sari dinobatkan sebagai juara Puteri Indonesia Bali 2024 pada malam puncak Pemilihan Puteri Indonesia Bali 2024 di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Kabupaten Badung, Sabtu malam (27/1/2024). Bajang jegeg asal Sanur, Denpasar, itu akan mewakili Bali ke ajang pemilihan Puteri Indonesia 2024, pertengahan tahun nanti.
Pada babak tiga besar malam grand final, perempuan yang akrab disapa Tata ini berhasil menyingkirkan pesaingnya asal Denpasar dan Badung. Adapun di posisi runner up diraih oleh Zasa Zefanya (20) asal Denpasar dan Ni Made Ayu Krisna Dewi (20) asal Kabupaten Badung.
Tata optimistis menatap ajang Puteri Indonesia 2024 dengan sejumlah persiapan khusus. "Tapi ditunggu saja nanti, yang jelas ada persiapan. Setiap hari akan saya update di media sosial," ucap Tata seusai acara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan kelahiran 12 Juli 2003 ini tak menyangka bisa tembus mewakili Bali. Sebab, ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti ajang kecantikan tersebut.
"Tentu karena sudah banyak role model dari jebolan para Puteri Indonesia, terutama asal Bali, jadi memicu saya untuk coba ikut. Saya ingin buktikan diri sendiri saja dulu maupun orang terdekat dan akhirnya saya bisa," imbuh mahasiswi fashion designer di Institut Desain dan Bisnis Bali itu.
Penuhi Kriteria
License Holder Puteri Indonesia Bali 2024 Lenny Hartono menjelaskan pemilihan Puteri Indonesia Bali 2024 diikuti oleh 18 peserta dari seluruh Bali. Mereka telah memenuhi berbagai kriteria dan seleksi secara daring maupun langsung selama sebulan.
"Kami harap dia (Tata) mendapat prestasi yang baik mewakili Bali nanti di ajang nasional. Kalau bisa, minimal tiga besar," kata Lenny, Sabtu malam.
Menurut Lenny, ada aspek penting yang harus dipenuhi para calon Puteri Indonesia Bali. Di antaranya, memiliki pengetahuan atau wawasan luas, kompetitif, pandai merawat diri, cantik lahir-batin, berkepribadian mandiri, serta beretika dan jiwa peduli sesama yang tinggi.
Setelah serangkaian penilaian, Lenny melanjutkan, 10 besar kontestan terpilih mengikuti karantina untuk selanjutnya berlaga di malam grand final yang berakhir pada pukul 23.30 Wita. Mereka dinilai delapan juri dari kalangan profesional/praktisi dan pemerintahan.
Beberapa di antaranya Puteri Indonesia 2015 Anindiya Kusuma Putri, runner up Puteri Indonesia 2001 Ni Wayan Eka Ciptasari, Pj Ketua Deskranasda Bali Ida Mahendra Jaya, dan kalangan praktisi lainnya.
"Hasil akhir ini adalah akumulasi penilaian dari pra karantina, karantina, sampai malam final. Bukan soal kecantikan saja, tapi bagaimana kepribadiannya, pengetahuannya, relationship, jadi banyak hal yang dinilai," tutur Lenny.
Lenny optimistis Permata Juliastrid Sari bisa tampil maksimal di ajang nasional. "Saya menilai dia juga sangat layak. Saya lihat ia berusaha keras untuk dapat terbaik," ujar Lenny.
(iws/iws)
