Geger Rudal Iran Hancurkan 'Markas Spionase' Mossad Israel di Irak

Geger Rudal Iran Hancurkan 'Markas Spionase' Mossad Israel di Irak

Tim detikNews - detikBali
Selasa, 16 Jan 2024 14:36 WIB
Iran conducts multiple ballistic missile tests in what it said is a display of β€œdeterrent power,” defying US sanctions aimed at disrupting its missile program. (File/AFP)
Foto: Ilustrasi rudal Iran. (AFP/Photo File)
Bali -

Serangan rudal balistik Iran menghancurkan "markas spionase" badan intelijen Israel, Mossad, di wilayah Kurdistan, Irak. Iran mengungkapkan serangan itu merupakan balasan atas tewasnya komandan Garda Revolusi Iran akibat serangan Israel di Suriah pada Desember 2023.

"Untuk merespons kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan terbunuhnya komandan Garda (Revolusi Iran) dan Poros Perlawanan... salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik," klaim Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir detikNews, Selasa (16/1/2024).

"Rudal balistik digunakan untuk menghancurkan pusat spionase dan pertemuan kelompok-kelompok teroris anti-Iran di wilayah tersebut malam ini," imbuh pernyataan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran sebelumnya bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan tiga anggota Garda Revolusi Iran di Suriah pada Desember tahun lalu. Salah satu yang tewas merupakan seorang komandan senior Garda Revolusi Iran yang pernah menjadi penasihat militer di sana.

Pada akhir tahun lalu, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengakui bahwa salah satu komandan seniornya, Brigadir Jenderal Seyed Razi Mousavi, tewas akibat 'serangan rudal' Israel di wilayah Damaskus, Suriah. Sosok Mousavi disebut sebagai penasihat senior IRGC di Suriah.

ADVERTISEMENT

Garda Revolusi Iran, dalam pernyataannya, menegaskan pembalasan akan berlanjut dengan serangan-serangan terhadap target Israel akan terus dilakukan.

"Kami memastikan bangsa kami bahwa operasi ofensif Garda Revolusi (Iran) akan terus berlanjut sampai titik darah terakhir para martir terbalaskan," tegas Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

Serangan Iran Tewaskan 4 Orang di Kurdistan

Laporan tiga sumber keamanan Irak menyebut rentetan suara ledakan terdengar di area berjarak sekitar 40 kilometer sebelah timur laut Erbil di wilayah Kurdistan. Area tersebut juga diketahui terletak dekat Konsulat AS dan sejumlah permukiman sipil.

Menurut dua pejabat AS yang enggan disebut namanya saat berbicara kepada Reuters, tidak ada fasilitas AS yang terdampak serangan rudal tersebut.

Reaksi keras diberikan oleh Perdana Menteri Kurdi Irak, Masrour Barzani, atas serangan itu. Dalam pernyataan yang dirilis kantornya, Barzani mengecam serangan di wilayah Erbil itu sebagai "kejahatan terhadap rakyat Kurdi".

Sementara, dewan keamanan pemerintah Kurdistan menyebut sedikitnya empat warga sipil tewas dan enam orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan di Erbil tersebut.

Laporan sejumlah sumber keamanan dan medis Irak menyebut seorang pengusaha multijutawan Kurdi bernama Peshraw Dizayee dan beberapa anggota keluarganya termasuk di antara korban tewas. Salah satu rudal yang ditembakkan Iran dilaporkan menghantam rumah Dizayee.

Dizayee yang dekat dengan klan Barzani yang berkuasa, memiliki bisnis terkemuka dalam sektor real estate di Kurdistan.

Satu rudal lainnya dilaporkan menghantam rumah seorang pejabat senior intelijen Kurdi dan satu rudal menghantam pusat intelijen Kurdi.

Selain menyerang wilayah Kurdistan Irak, Garda Revolusi Iran juga menyatakan pasukannya "menembakkan sejumlah rudal balistik di Suriah dan menghancurkan para pelaku operasi teroris" di wilayah Iran, termasuk Islamic State (ISIS).

Awal bulan ini, ISIS mengeklaim bertanggung jawab atas dua ledakan bom yang menewaskan nyaris 100 orang di kota Kerman, Iran bagian tenggara.




(hsa/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads