Fakta-fakta Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar gegara Knalpot Brong

Fakta-fakta Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar gegara Knalpot Brong

Tim detikJateng, Tim detikNews - detikBali
Senin, 01 Jan 2024 08:09 WIB
Ganjar Pranowo dan istrinya, Siti Atikoh membesuk relawannya korban penganiayaan oknum TNI yang masih dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali, pada Minggu (31/12/2023) malam.
Ganjar Pranowo dan istrinya, Siti Atikoh membesuk relawannya korban penganiayaan oknum TNI yang masih dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali, pada Minggu (31/12/2023) malam. (Foto: Jarmaji/detikJateng)
Bali -

Kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md oleh prajurit TNI di Boyolali, Jawa Tengah, menjadi sorotan publik. Peristiwa pengeroyokan yang sempat viral di media sosial itu disebut terjadi karena suara bising knalpot brong.

Berdasarkan video yang beredar, relawan itu dinarasikan baru selesai mengikuti acara di Boyolali. Mereka lantas dicegat beberapa orang yang diduga oknum TNI dari Batalyon 408 dan langsung mengeroyok korban. Simak fakta-faktanya.

Kronologi Pengeroyokan

Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo, membenarkan peristiwa penganiayaan tersebut. Mereka yang terlibat merupakan anggota Yonif 408/Suhbrastha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sampaikan kasus penganiayaan tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Suhbrastha," kata Dandim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo dalam konferensi pers di Makodim Boyolali seperti dilansir detikJateng, Minggu (31/1/2023).

Wiweko menjelaskan pengeroyokan terjadi setelah para anggota TNI yang sedang berkegiatan terganggu suara knalpot brong para peserta kampanye yang melintas. Mereka lantas mencegat pengendara yang menggunakan knalpot brong hingga terjadilah pengeroyokan di jalan raya.

ADVERTISEMENT

"Kemudian, beberapa oknum anggota secara spontan keluar dari asrama menuju ke jalan di depan asrama. Guna mencari sumber suara knalpot brong pengendara motor tersebut, untuk mengingatkan kepada pengendara dengan cara menghentikan dan membubarkan. Hingga terjadi penganiayaan terhadap pengendara sepeda motor knalpot brong tersebut," imbuh Wiweko.

Menurut Wiweko, jumlah korban penganiayaan tersebut sebanyak tujuh orang. Adapun, dua orang saat ini masih menjalani rawat inap di RSUD Pandan Arang dan lima orang lainnya rawat jalan. "Semoga kondisinya cepat pulih, sembuh sedia kala," jelas dia.

Wiweko mengatakan saat ini kasus tersebut sudah dalam penanganan Denpom IV/4 Surakarta. Denpom saat ini masih memintai keterangan para prajurit yang diduga terlibat penganiayaan itu untuk kepentingan proses hukum.

15 Prajurit Diperiksa

Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo menggelar jumpa pers terkait pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum TNI, Minggu (31/12/2023).Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo menggelar jumpa pers terkait pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum TNI, Minggu (31/12/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng

Wiweko mengungkapkan Denpom IV/4 Surakarta sudah memeriksa 15 anggota dari Yonif 408/Suhbrasta terkait kasus penganiayaan relawan Ganjar. Ia menyebut saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh pihak Denpom Surakarta. Dia belum bisa menyampaikan terkait penetapan tersangka.

"Saat ini yang terkonfirmasi yang diperiksa di Denpom IV/4 Surakarta, oknum Batalyon Infanteri 408 Suhbrasta terkonfirmasi 15 orang," jelas Wiweko.

"Sampai saat ini, malam dilakukan penyelidikan dan sudah berjalan sampai saat ini mungkin konfirmasi akan berapa jumlah orang yang ditetapkan sebagai tersangka akan dikonfirmasi langsung oleh Dandenpom," imbuhnya.

Wiweko menegaskan proses hukum terus berlanjut. Menurutnya, pimpinan TNI berkomitmen untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku. TNI, Wiweko melanjutkan, tetap menjunjung tinggi dan memegang teguh netralitas yang diamanatkan undang-undang.

"Siapapun nanti oknum anggota yang terbukti bersalah dalam kasus penganiayaan tersebut, akan diambil tindakan secara profesional dan proporsional sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," ujarnya.

Ganjar Ungkap Kronologi Pengeroyokan Versi Korban

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjenguk relawannya yang menjadi korban penganiayaan oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah. Ia pun mengaku mendapat cerita terkait kronologi pengeroyokan dari korban.

Korban, kata Ganjar, bercerita pengeroyokan itu terjadi secara mendadak. Menurutnya, korban sempat ditarik ke lingkungan markas TNI. "Jadi tidak ada komunikasi sebelumnya. Karena saya ikuti ceritanya, katanya diperingatkan (sebelum dipukuli), nggak ada itu. Kalau dari korban, nggak ada," kata Ganjar di RSUD Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2203), dikutip dari detikNews.

"Jadi saya ingin luruskan biar nggak ada (cerita yang) bengkok-bengkok," sambungnya.

Ganjar mengatakan kebenaran kasus itu akan terungkap di pengadilan. Dia pun berharap prajurit TNI yang terlibat dalam pengeroyokan itu dapat diadili sesuai dengan aturan.

"Saya kira hanya pengadilan yang bisa memutuskan dengan baik agar menjadi peringatan untuk kita semua. Saya datang ke sini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya," ungkapnya.

Bekas Gubernur Jawa Tengah itu lantas mengingatkan para pendukungnya untuk tertib. Dia berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali.

"Ini cerita rakyat yang harusnya bisa diingatkan. Siapapun tidak boleh mengatasnamakan apapun dengan semena-mena. Kami akan urus itu," jelasnya.

Ganjar lantas mengungkap kondisi terkini korban tersebut. Diketahui, total ada tujuh korban penganiayaan. Dua di antaranya masih dalam perawatan.

"Yang satu sudah bisa diajak bicara. Hasil pemeriksaan dokter bagus, tidak ada geger otak. Tulangnya bagus. Terus kemudian otaknya juga bagus hanya memar-memar saja," kata Ganjar.

"Satu (lagi) patah gigi dan sebagai. Itu kondisinya," sambungnya.

Simak Video 'Duduk Perkara Relawan Ganjar Dikeroyok Oknum TNI, Gegara Knalpot Bising':

[Gambas:Video 20detik]



(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads