Sebanyak 13 ribu peserta terlibat dalam Besakih Festival yang digelar di area Terminal Manik Mas, kawasan Besakih, Karangasem, Bali. Festival tersebut berlangsung dari Sabtu (23/12/2023) hingga Selasa (26/12/2023).
Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Agung Besakih I Gusti Lanang Muliarta mengatakan festival tersebut bertujuan untuk mewujudkan Besakih sebagai pusat seni budaya, edukasi, aksi sosial, dan spiritual. Kegiatan ini melibatkan pihak desa adat, desa dinas, dan Badan Pengelola Kawasan Pura Agung Besakih.
"Festival ini baru pertama kali kami selenggarakan. Saya harap dapat berjalan dengan lancar dan berdampak positif," kata Muliarta saat ditemui di area Manik Mas, Besakih, Sabtu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Besakih Festival dirangkai dengan berbagai kegiatan dan perlombaan. Pengunjung juga bisa menyaksikan proses pembuatan penjor, gebogan (salah satu jenis sesaji umat Hindu di Bali), hingga pementasan seni.
Menurut Muliarta, kegiatan tersebut lebih menonjolkan kesenian yang berkembang di masyarakat setempat. Berbagai pelaku UMKM juga turut dilibatkan selama festival berlangsung.
"Jika event pertama ini berhasil, tahun depan kami akan buat yang lebih hebat lagi. Bila perlu kami libatkan berbagai pihak sehingga bisa go international," kata Muliarta.
Bupati Karangasem I Gede Dana menyebut Besakih Festival sebagai upaya kreatif dalam pelestarian seni budaya dan promosi pariwisata. Ia berharap Besakih semakin dikenal dan wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut juga terus meningkat.
"Kami berharap Besakih Festival dapat berkesinambungan dan rutin dilaksanakan setiap tahunnnya. Kami dukung karena ini demi kemajuan Karangasem," kata Dana.
(iws/gsp)