Pembangunan Taman Gema Santi dengan patung ikan mola-mola sebagai ikon Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, menjadi sorotan. Ukuran patung ikan yang lebih mirip ikan buntal itu dianggap tidak proporsional dengan penyangganya. Berikut ini penampakannya saat detikBali melihat patung tersebut, Minggu (10/12/2023).
Pembangunan Taman Gema Santi dan patung ikan mola-mola itu hampir rampung. Patung ikan tersebut dicat dengan warna kuning di bagian bawah sedangkan warnanya makin ke atas makin cokelat. Tingi dan panjang patung ikan itu adalah 2,5 meter.
Sejumlah pekerja terlihat membangun tangga menuju penyangga patung ikan mola-mola tersebut. Adapun, penyangganya dibangun menggunakan batu bata merah kecokelatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Camat Nusa Penida, Kadek Yoga Kusuma, mengatakan anggaran untuk membangun Taman Gema Santi termasuk patung ikan mola-mola mencapai Rp 1,3 miliar. "Bagian candi (penyangga) menggunakan semen cor dan finishing bata merah yang merupakan tugu perjuangan," paparnya Senin (11/12/2023).
Menurut Yoga, kontraktor seharusnya menyelesaikan pembangunan Taman Gema Santi pada 8 Desember 2023. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung memberikan kesempatan bagi kontraktor untuk menyelesaikan proyek tersebut.
"Kami berikan perpanjangan waktu itu sampai 50 hari sambil tetap dikenakan penalti," ungkap Yoga. Pemkab Klungkung menargetkan pembangunan Taman Gema Santi rampung pada akhir tahun ini.
Sebelumnya, salah satu warga Nusa Penida, Ketut Mara, berpendapat patung ikan mola-mola tersebut lebih mirip ikan buntal. "Lihat saja, seperti ikan buntal, bahkan dari jauh juga mirip kecebong," katanya Senin (11/12/2023).
Menurut Mara, patung ikan mola-mola itu perlu dibuat lebih tinggi dan lebar. Walhasil, akan tampak proporsional dengan tiang penyangganya.
(gsp/dpw)