Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyebut 23 persen pelecehan seksual terjadi di transportasi umum. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Koalisi Ruang Publik Anak pada 2022.
"3.539 dari 4.236 responden perempuan mengatakan mereka pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik dan sebanyak 23 persen terjadi di transportasi umum," ucapnya di Badung, Bali, pada Kamis (7/12/2023).
Menurutnya, hal tersebut tentunya harus menjadi perhatian seluruh pihak. Sebab maksimalnya perlindungan perempuan dan anak tidak akan terwujud jika kesadaran masyarakat belum merata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bintang juga menjelaskan sejak 2021 Kementerian PPPA telah memberikan sosialisasi masif agar perempuan dan anak-anak yang mengalami pelecehan seksual berani bicara. "Sepanjang kita tidak berani bicara kasus, kita tidak akan bisa memberikan keadilan kepada korban demikian juga dengan efek jera kepada pelaku," ungkapnya.
Terkait dengan kondisi tersebut, Bintang pun menunjukkan dukungannya terhadap diluncurkannya pusat keamanan dan keselamatan wisatawan dari Grab Indonesia. Ia menilai fitur tersebut menjadi suatu terobosan dalam memberikan perlindungan dan keamanan pengguna, khususnya wisatawan di Bali.
Sebab, dalam fitur tersebut berisikan kontak-kontak darurat, mulai dari kontak kepolisian, kedutaan, rumah sakit, hingga hotline khusus 129 untuk kekerasan seksual yang bekerja sama dengan Kementerian PPPA.
"Kalau ada pelaporan kami mengharapkan ditangani dengan baik. Ketika wisatawan nyaman di Bali sepertinya mereka tidak akan hanya membawa nama Bali, tapi juga membawa nama bangsa dan negara yang kita cintai," terangnya.
Sementara itu, Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyebutkan fitur terbaru tersebut memiliki pilihan empat bahasa, yakni Indonesia, Inggris, Rusia, dan China. Pada Januari 2024 akan hadir juga bahasa Arab.
"Alasan kenapa diluncurkan di Bali karena Bali sebagai tempat hadirnya wisatawan luar negeri dan dalam negeri. Sehingga keamanan dan keselamatan benar-benar menjadi kunci," kata Neneng.
Neneng berharap melalui fitur tersebut ke depannya dapat memudahkan wisatawan untuk mendapatkan akses cepat terhadap kontak-kontak darurat selama di Bali.
Neneng mengakui pekan lalu Grab Indonesia telah melakukan sosialisasi kepada beberapa wisatawan di Bali soal fitur tersebut. Hasilnya wisatawan merespons dengan baik dan menyebut fitur tersebut sangat membantu mereka.
(nor/gsp)