Santri Korban Longsor di Karangasem Sedang Ambil Air Wudhu sebelum Tewas

Santri Korban Longsor di Karangasem Sedang Ambil Air Wudhu sebelum Tewas

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Senin, 04 Des 2023 12:23 WIB
kondisi Ponpes At-Taqwiim yang tertimbun longsor yang menyebabkan satu orang santri tewas di Desa Bukit, Karangasem, Minggu malam (3/12/2023). (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Foto: Kondisi Ponpes At-Taqwiim yang tertimbun longsor dan menyebabkan satu santri tewas di Desa Bukit, Karangasem, Minggu (3/12/2023). ( Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Cerita pilu terungkap dari tiga santri yang tertimbun longsor di Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taqwiim, Dusun Kampunganyar, Desa Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Minggu malam (3/12/2023). Para korban, Ulva Izzah (18), Siti Anisa (18), dan Mirafsul Aulia (17), sedang menyiapkan air wudhu sebelum tertimbun longsor.

Ketua Yayasan Ponpes At-Taqwiim Kamaruddin mengungkapkan para santri memang bergantian menyiapkan air wudhu untuk seluruh santri. Sebab, di wilayah tersebut sudah lima bulan kesulitan air bersih. Saat kejadian, ketiga korban berada tepat di dekat senderan berukuran 3x20 meter yang merupakan asrama putri. Sedangkan santri yang lain sedang mengikuti pembelajaran.

"Kebetulan saat itu hujan sangat deras sejak sore, kemungkinan tanahnya labil. Sehingga langsung terjadi longsor dan menimbun tiga santri yang ada di sana," kata Kamaruddin saat ditemui di lokasi, Senin (4/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum longsor, beberapa santri mengaku sempat mendengar suara gemuruh. Setelah itu, terdengar teriakan minta tolong dari salah satu korban yang tertimbun. Sehingga seluruh santri berhamburan ke luar, termasuk para santri di asrama laki-laki.

Satu korban sempat menyelamatkan diri dengan melompat, tapi terkena serpihan longsoran sehingga mengalami luka di bagian kepala dan kaki. Sedangkan satu lagi sempat tertimbun sepinggang sehingga langsung diselamatkan oleh warga sekitar. Namun, mengalami luka di bagian kaki.

ADVERTISEMENT

"Sedangkan satu lagi tertimbun seluruhnya dan setelah satu jam pencarian baru bisa ditemukan. Lukanya lumayan serius di bagian kepala dan punggung, kaki juga patah. Sehingga dinyatakan meninggal di lokasi," kata Kamaruddin.

Dia mengenang Mirafsul Aulia merupakan sosok yang ceria dan sangat ramah. Aulia juga dikenal sangat aktif dalam setiap kegiatan sehingga seluruh rekannya dan pimpinan ponpes sangat merasa kehilangan.

"Untuk jenazah korban, saat ini sudah dikirim ke rumah duka yang ada di wilayah Buleleng untuk dimakamkan. Beberapa pimpinan ponpes juga ikut kesana (rumah duka)," kata Kamaruddin.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads