Israel Lanjut Serang Gaza, PM Netanyahu Ancam Lenyapkan Hamas

Internasional

Israel Lanjut Serang Gaza, PM Netanyahu Ancam Lenyapkan Hamas

Tim detikNews - detikBali
Minggu, 03 Des 2023 22:20 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting at his office in Jerusalem on September 27, 2023. (Photo by ABIR SULTAN / POOL / AFP)
PM Israel Benjamin Netanyahu. Foto: AFP/ABIR SULTAN
Denpasar -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan akan terus melanjutkan perang di Gaza sebagai upaya diplomatik membantu pembebasan para sandera. Netanyahu juga mengancam akan melenyapkan Hamas.

"Akan terus berlanjut sampai kita mencapai semua tujuan kita, yaitu mendapatkan kembali para tawanan dan melenyapkan Hamas. Operasi darat diperlukan untuk mencapai tujuan yang disebutkan di atas," kata Netanyahu pada konferensi pers yang dilansir Al Jazeera, Minggu (3/12/2023) seperti dikutip dari detikNews.

Netanyahu menambahkan tentara bertempur sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional. "Ini adalah perang jangka panjang, tapi pada akhirnya kita akan memenangkan perang ini," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentara kami bersiap selama hari-hari gencatan senjata untuk meraih kemenangan total melawan Hamas," imbuh Netanyahu.

Warga Israel yang dibebaskan dalam seminggu terakhir oleh Hamas dari Gaza menyerukan agar sesama tawanan yang dibebaskan.

ADVERTISEMENT

Puluhan ribu orang berkumpul di Tel Aviv di luar markas pertahanan Israel, di mana mereka bersorak untuk Yelena Trupanov, 50, yang berdiri di atas panggung hanya dua hari setelah dibebaskan.

"Saya datang untuk mengucapkan terima kasih karena tanpa Anda, saya tidak akan berada di sini. Sekarang kita harus membawa kembali (putra) saya Sasha dan semuanya. Sekarang," ujarnya.
Permohonan serupa dari sandera lain yang dibebaskan juga ditampilkan dalam video.

Bagaimana respons Hamas? Klik halaman berikutnya

Respons Hamas

Wakil kepala biro politik Hamas, Saleh al-Arouri, mengatakan bahwa tidak akan ada pertukaran tawanan selama serangan di Gaza terus berlanjut. Hamas membantah adanya negosiasi soal gencatan senjata.

"Saat ini tidak ada negosiasi mengenai gencatan senjata. Tidak akan ada pertukaran tahanan sampai agresi berakhir dan ada gencatan senjata yang komprehensif dan definitif," ujar Saleh al-Arouri dilansri Al Jazeera, Minggu.

"Penjajah bersikeras masih ada perempuan dan anak-anak yang ditahan, tapi kami mengatakan kami telah menyerahkan semuanya. Tahanan yang tersisa di Gaza adalah tentara dan warga sipil yang bertugas di tentara pendudukan," imbuhnya.

Hamas mengatakan sandera Israel akan dilepaskan jika semua tahanan Palestina dan gencatan senjata dilakukan. Hamas siap menghadapi perang melawan Israel.

"Tahanan Zionis kami tidak akan dibebaskan sampai semua tahanan kami dibebaskan dan gencatan senjata diberlakukan. Perlawanan siap menghadapi semua skenario militer Israel baik perang darat, udara atau lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Israel telah menarik negosiator Mossad dari Qatar, yang bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat sedang memediasi pembicaraan untuk menjamin gencatan senjata baru dalam perang tersebut.

"Menyusul kebuntuan dalam negosiasi dan atas arahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, David Barnea, kepala Mossad, memerintahkan timnya di Doha untuk kembali ke Israel," kata kantor PM Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Eks Jenderal Militer Israel Kritik Rencana Pencaplokan Gaza"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads