Hari Artileri Nasional diperingati pada 4 Desember setiap tahunnya. Hari peringatan ini tak lepas dari sejarah pertempuran pada masa kelam.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artileri secara adalah senjata untuk melontarkan proyektil. Artileri juga termasuk dalam pasukan tentara yang bersenjata berat dalam satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).
Sejarah Hari Artileri Nasional
Sejarah artileri indonesia bermula sejak masa penjajahan Belanda di masa kelam. Berawal dari Belanda melatih beberapa pemuda Indonesia untuk mengoperasikan artileri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu yang menjadi bekal pemuda Indonesia untuk mengoperasikan senjata berat. Para pemuda yang mendapat pelatihan artileri dari Belanda yakni Soerio Santoso, Memet Rahman Ali Soewardi, Sadikin, Oerip Soemohardjo, Raden Askari. R M Pratikno Suryosumarno, Tjhwa SiongPik, Giroth Wuntu, Rudy Pirngadi, Abdullah, J Minggu, Aminin, dan T B Simatupang.
Pada 1944, Joseph Stalin mengatakan dalam sebuah pidato yang artileri adalah "Dewa Perang". Para perwira artileri paling terkenal dalam sejarah mungkin Napoleon.
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) lahir pada 5 Oktober 1945. Kapten Soewandi memimpin latihan untuk bertempur menghadapi Sekutu di tanggal 10 November 1945 di Surabaya.
Dilansir dari situs resmi pussenarhanud.mil.id, Pembentukan pertama markas Artileri pada tanggal 4 Desember 1945 diresmikan oleh Letnan Jenderal Urip Sumoharjo, Kepala Staf Markas Besar TKR berdasarkan Kep Kasad Nomor Kep/1074/9/1965 tanggal 31 Mei 1966, kemudian pimpinan markas Artileri pertama di percayakan kepada Mayor R.M. Sarjito Kusumo Suryo. Pada tanggal yang sama yaitu 4 Desember 1945 juga menjadi hari yang bersejarah diperingati sebagai Hari Artileri Nasional.
Artileri di TNI AD
1. Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) : terdiri dari Meriam dan peluru kendali antipesawat udara
2. Artileri Medan (Armed) : Meriam, howitzer, mortir berat dan roket.
Jenis-jenis Artileri
Artileri Meriam pada dasarnya dibagi menjadi 3, yaitu :
¡ Gun
Gun adalah artileri yang memiliki laras panjang, kecepatan peluru yang tercepat, dan memiliki trajektori peluru cenderung lurus.
¡ Howitzer
Howitzer adalah artileri yang memiliki laras yang relatif pendek, kecepatan peluru yang sedang, trajektori yang didesain lebih melengkung.
¡ Mortir
Mortar adalah artileri yang memiliki laras paling pendek (L/14 ke bawah), kecepatan peluru yang lambat, dan trajektori sangat parabolik.
Artikel ini ditulis oleh Rizky Wanda Yuliana peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)