Gde Wirajaya Wisna resmi dilantik menjadi Anggota Pengganti Antar Waktu (PAW) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali dari Fraksi Hanura. Setelah dilantik menjadi wakil rakyat, Wisna langsung 'memainkan' wacana perpindahan ibu kota dari Denpasar ke Buleleng.
Menurutnya, dengan dipindahkan ibu kota ke Buleleng akan terjadi pemerataan ekonomi di Provinsi Bali. Sebab, saat ini Bali masih dikotomi jadi utara dan selatan yang mengakibatkan adanya ketimpangan ekonomi.
"Ya kami akan terus mewacanakan itu (Buleleng jadi ibu kota Provinsi Bali) terus menjadi diskusi khusus. Kalau kita bicara Bali 20 tahun 50 tahun ke depan, apalagi 100 tahun, ini keniscayaanlah," ujar Wisna saat dihubungi detikBali, Sabtu (18/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, wacana tersebut sempat ditolak oleh Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster saat sidang paripurna beberapa bulan lalu.
Namun, Wisna menilai penolakan tersebut sebelum lahirnya Undang-Undang Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2023 yang semestinya sangat berkaitan.
"Dengan sendirinya nanti akan ada pusat hiburan, kuliner, Disneyland, macam-macam akan berkembang," lanjut pria asal Buleleng itu.
Sebab, Wisna beranggapan bahwa Kota Denpasar sudah sangat sesak karena dampak pergerakan pariwisata yang ada di Kabupaten Badung.
Oleh karena itu, ia berharap adanya dorongan yang kuat dari eksekutif dan masyarakat Bali. Sebab, potensi-potensi di setiap daerah harus diperhatikan.
"Di dalam pemerataan ekonomi, potensi-potensi dari sembilan kabupaten harus dipetakan. Jadi pandangan saya gitu, mulai dari pemerataan ekonomi, bukan hanya jargon," tegas Sekretaris DPD Hanura Bali itu.
Ditanya soal Bandara Bali Utara harus dilanjutkan, Wisna mengaku harus ada skala prioritas dahulu. Sementara, ia ingin fokus kepada perpindahan ibu kota terlebih dahulu.
"Tujuannya untuk pemerataan ekonomi, karena golnya pemerataan ekonomi. Ini tidak susah, bertahap aja, gedung-gedung, jadi kita buat puspem (pusat pemerintahan) di sana," tandas Wisna.
Sebelumnya, Ni Komang Ayu Darmiyanti (PDIP), Martina Sumaryati (PDIP), dan Gde Wirajaya Wisna (Hanura) dilantik sebagai anggota PAW DPRD Bali, pada Kamis, 16 November lalu. Mereka menjabat sebagai anggota dewan di sisa masa jabatan yang akan berakhir pada 2024.
(dpw/dpw)