Sudah 2 Tahun Veteran Perang di Karangasem Merasa Diabaikan Pemerintah

Sudah 2 Tahun Veteran Perang di Karangasem Merasa Diabaikan Pemerintah

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Kamis, 09 Nov 2023 22:30 WIB
Ketua DPC LVRI Kabupaten Karangasem I Made Oka saat ditemui di kantornya di Jalan Diponegoro, Karangasem Kamis (9/11/2023) (foto: I Wayan Selamat Juniasa)
Foto: Ketua DPC LVRI Kabupaten Karangasem I Made Oka saat ditemui di kantornya di Jalan Diponegoro, Karangasem Kamis (9/11/2023). ( I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Puluhan veteran perang yang ada di Kabupaten Karangasem selama dua tahun terakhir, 2022 hingga 2023, merasa diabaikan pemerintah. Padahal, dulu setiap tahun ada danah hibah sebesar Rp 80 juta untuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Karangasem.

Walhasil, para veteran terpaksa mengeluarkan uang pribadi untuk biaya operasional dan uang transport untuk satu orang staf di kantor DPC LVRI, Jalan Diponegoro, Karangasem.

Ketua DPC LVRI Kabupaten Karangasem I Made Oka membenarkan kondisi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami di sini (kantor DPC LVRI Karangasem) punya satu orang staf yang membantu untuk mengurus segala keperluan, karena kami tidak ada yang mengerti komputer jadi tenaganya sangat kami butuhkan," kata Oka, Kamis (9/11/2023).

Lantaran tidak ada dana hibah dari pemerintah, staf yang statusnya mengabdi tersebut saat ini hanya mendapatkan uang transport yang berasal dana pribadi Oka. Beruntung, Oka melanjutkan, staf tersebut mau bertahan dan membantu segala keperluan kantor.

ADVERTISEMENT

"Dulu saat kami masih diberikan dana hibah, staf saya setiap bulannya dapat gaji sebesar Rp 1 juta. Tapi sekarang tidak dapat apa-apa hanya sekedar uang transport yang jumlahnya tidak seberapa," kata Oka.

Selain itu, saat ini para veteran juga tidak bisa melakukan program sosialisasi kepada para siswa dan generasi muda di Karangasem yang dulu rutin dilakukan. Jika ada undangan terkait hari nasional di luar Karangasem, perwakilan veteran terpaksa memakai sepeda motor pribadi.

"Dulu jika ada undangan kami selalu datang rombongan dengan menggunakan mobil, sekarang sudah tidak bisa lagi karena tidak ada anggaran. Kadang kami dapat pinjaman mobil dari pemerintah tapi kami tidak mampu bayar sopir dan juga bensinnya sehingga kami batal datang. Paling yang datang hanya satu atau dua orang saja dengan menggunakan sepeda motor pribadi," kata Oka.

Oleh sebab itu, di momen Hari Pahlawan sekarang Oka sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem agar lebih memperhatikan mereka sebagai veteran yang sudah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Minimal dana hibah yang dulu mereka terima untuk biaya operasional bisa kembali diberikan kepada 28 orang veteran di Karangasem.

"Sebenarnya setiap tahun kami selalu mengusulkan dana hibah kepada pemerintah daerah. Namun alasannya dikatakan karena anggarannya terbatas jadi tidak bisa diberikan," kata Oka.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads