Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengeklaim sebanyak 108 juta bidang tanah telah tersertifikasi melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) hingga akhir 2023. Menurutnya, total sebanyak 126 juta bidang tanah ditargetkan mendapat sertifikat pada tahun 2025.
"Dari target 126 juta bidang tanah, sampai akhir tahun 2023 diperkirakan sebanyak 108,5 juta bidang tanah telah terpetakan," kata Hadi saat membuka Asia Pacific Geospatial Forum (APGF) 2023 di Badung, Bali, Senin (6/11/2023).
Mantan Panglima TNI itu menyebut data geospasial sangat penting dalam urusan pertanahan dan tata ruang. Data tersebut, kata dia, juga menjadi acuan pemerintah dalam melaksanakan percepatan pembangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk menyusun pemanfaatan ruang secara terintegrasi dan menyelesaikan kemungkinan terjadinya indikasi tumpang tindih pemanfaatan ruang," imbuh Hadi.
Hadi membeberkan data pertahanan dan ruang sudah dapat dipantau melalui aplikasi Bhumi Kementerian ATR/BPN. Ia menyebut aplikasi tersebut untuk memfasilitasi keterbukaan informasi bagi publik.
"Geoportal Bhumi merupakan sarana yang disiapkan dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik dengan menyediakan peta interaktif, alat pencarian lokasi dan informasi geospasial lainnya," tandas Hadi.
(iws/gsp)