Telur Nyamuk Wolbachia Segera Disebar di Denpasar-Buleleng

Denpasar

Telur Nyamuk Wolbachia Segera Disebar di Denpasar-Buleleng

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Sabtu, 04 Nov 2023 17:22 WIB
ilustrasi demam berdarah
Foto: Ilustrasi demam berdarah (iStockphoto)
Denpasar -

Penerapan metode wolbachia demi mengatasi demam berdarah dengue (DBD) akan memasuki masa awal penyebaran telur nyamuk. Telur nyamuk ber-wolbachia akan disebar di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng pada pertengahan November 2023.

"Metode wolbachia ini menjadi inovasi baru untuk mencegah kasus DBD terus bertambah. Anak dan masyarakat harus dilindungi dari DBD," kata Chief of Partnership, Strategy Program and Operation Save the Children Indonesia Erwin Simangunsong dalam siaran pers kepada detikBali, Sabtu (4/11/2023).

Menurut Erwin, perwakilan masyarakat di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng telah menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dengan menjadi orang tua asuh (OTA) wadah telur nyamuk ber-wolbachia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Data Kemenkes mencatat 131.265 kasus DBD di Indonesia pada tahun 2022, di mana 40 persennya terjadi pada anak usia 0 sampai 14 tahun. Jumlah kematian sebanyak 1.135 kasus.

Di Bali, Dinas Kesehatan Kota Denpasar mencatat 1.305 kasus DBD sejak bulan Januari hingga September 2023. Angka ini sudah melebihi data 2022.

ADVERTISEMENT

"Angka kasus ini bukan hanya sekadar jumlah, tetapi ada hak kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak yang dipertaruhkan. Metode wolbachia ini menjadi inovasi baru untuk mencegah kasus DBD terus bertambah. Anak dan masyarakat harus dilindungi dari DBD," tegas Erwin.

Erwin menegaskan pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan DBD dengan melibatkan seluruh pihak termasuk masyarakat sejak awal 2023. Hal ini meliputi edukasi dan peningkatan kesadaran kepada masyarakat.

Menurutnya, antusiasme dan penerimaan masyarakat Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng sangat tinggi. Survei menunjukkan sebanyak 95,63 persen mendukung implementasi metode wolbachia di lingkungan mereka. Hal ini didasari dari pengalaman keluarga yang pernah merasakan dampak buruk dari DBD.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar Anak Agung Ayu Candrawati berharap penerapan metode wolbachia di daerah dapat berhasil seperti di Yogyakarta. Dia berharap tidak ada lagi kasus DBD di Kota Denpasar.

"Kami sangat berterima kasih ada program metode wolbachia ini, semoga ini berhasil sama dengan yang ada di Yogyakarta. Semoga di sini lebih banyak lagi penurunannya, dan bahkan kalau bisa tidak ada kasus DBD, jadi steril semua nyamuk Aedes aegypti-nya jadi ber-wolbachia semua," harap Ayu Candrawati.




(hsa/gsp)

Hide Ads