Tragis Bapak dan Balita Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

Tragis Bapak dan Balita Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

Tim detikNews - detikBali
Minggu, 29 Okt 2023 22:06 WIB
Penampakan rumah bapak dan balita yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Foto: Penampakan rumah bapak dan balita yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara. (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Bali -

Peristiwa tragis terjadi di Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023). Seorang lelaki paruh baya ditemukan tewas dengan kondisi sudah membusuk di dalam rumahnya. Selain pria berusia 50 tahun itu, juga ditemukan mayat balita berusia dua tahun.

Sebelumnya, warga sekitar mencium bau busuk yang muncul dari rumah ditemukannya mayat.

Awal Mula Penemuan Mayat

Penemuan jenazah pria dan balita di Koja dengan kondisi membusuk itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya betul (mayat bapak dan anak ditemukan tewas membusuk)," kata Iver Son saat dihubungi, Sabtu (28/10/2023), dilansir detikNews.

Iver Son mengatakan kedua korban ditemukan Sabtu pagi. Awalnya, warga sekitar mencium bau busuk di lokasi kejadian. Saat dicek, ditemukan keduanya sudah tewas dan jasadnya membusuk.

ADVERTISEMENT

"Jadi tadi pagi, warga mencium bau tidak sedap. kemudian melaporkan kepada Pak Babinsa dan warga sekitar, dari polsek juga datang. Dicek ternyata di dalam rumah ditemukan sesosok mayat bapak-bapak umur kira-kira 50 tahun. Kemudian satu lagi balita umur kira-kira kurang lebih dua tahun," jelasnya.

Letak Mayat Berdekatan

Mayat pria berusia 50 tahun dan balita berusia 2 tahun diduga anaknya ditemukan membusuk di rumahnya, kawasan Koja, Jakarta Utara. Polisi menyebut jenazah si ayah ditemukan di sudut ruangan.

"(Jenazah si ayah ditemukan) di dalam rumah. Di salah satu ruangan, di sudut ruangan," kata Iver Son.

Sementara itu, jenazah si anak ditemukan tak jauh dari jenazah si ayah. Keduanya sudah dalam kondisi tewas membusuk.

"(Penemuan jenazah anak) tidak jauh, nggak satu tempat. Anaknya tidak jauh dari bapaknya. Dua-duanya membusuk. Kita belum bisa memperkirakan masa lamanya kedua almarhum di rumah itu, kita belum bisa, itu biar nanti dokter ya. Perlakuan analisa secara medis," ujarnya.

Polisi Selidiki Penyebab Kematian

Iver Son menyebut belum diketahui secara pasti penyebab kematian bapak dan balita di Koja, Jakarta utara tersebut. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan olah TKP.

"Belum diketahui (penyebab kematian). Tim masih melakukan olah TKP, sampai sekarang olah TKP. dari Reskrim Jakut, Polsek Koja, Puslabfor Mabes Polri, kemudian dari RS Polri Kramat Jati dan kedokteran forensik. Biarlah ahli ini bekerja nanti akan kami sampaikan lebih lanjut," kata Iver Son.

Ada KTP, Belum Pastikan Identitas

Iver Son menyebut pihaknya masih harus memastikan identitas pasti kedua korban melalui kartu tanda penduduk (KTP) yang ditemukan di lokasi. Saat ini, penyidik masih mendalami kasus penemuan mayat di Koja tersebut.

"Kami sudah punya data sebenarnya, tapi kan jenazah ini butuh identifikasi karena KTP-nya tidak melekat pada badan. Sementara yang kami tahu ini warga Koja, Jakarta Utara, lebih lanjut siapa korban ini, kami perlu identifikasi karena KTP tidak melekat di badannya," jelas Iver Son.

Istri Korban Lemas di Ruang Tamu

Saat jenazah ditemukan, istri korban sedang duduk di ruang tengah dekat korban.

"Istrinya ada di ruang tamu, duduk cuma kondisinya sudah lemas," kata Sugandi (70) tetangga depan rumah korban, Minggu (29/10/2023).

Sugandi menjelaskan petugas sempat bertanya kepada istri korban. Namun, sang istri korban tidak menjawab pertanyaan petugas.

"Di luar ibunya (istri). Bahkan (petugas) yang naik itu tanya 'kenapa kamu? Suami kamu meninggal nggak lapor ke warga?'. Dia (istri) hanya bilang 'Anak saya, anak saya!' gitu aja, nggak bisa ditanya-tanya," jelas Sugandi.

Sugandi juga menyebut anak korban yang masih hidup berada di dalam kamar. Dia menerangkan anak tersebut akhirnya diambil oleh pihak keluarga korban melalui jendela.

"Anaknya di kamar. Itu yang tadi satu hidup, satu meninggal. Jadi mau keluarkan kehalangan bapaknya tuh, bapaknya kan besar, mungkin dia (anaknya) nggak bisa melangkah barangkali," sebut Suhandi.

"Jadi ngambil anaknya itu lewat jendela karena jendelanya dibuka masuk lewat jendela. Itu diambil sama keluarganya, keluarganya kan saya kontak, yang dekat langsung datang," imbuhnya.




(hsa/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads