Sebanyak 18 partai politik (parpol) mengikuti deklarasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 damai di kantor Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar, Selasa (24/10/2023). Tak hanya perwakilan partai politik, kegiatan tersebut juga diikuti oleh perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), TNI, Kejaksaan, dan pemerintah.
Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas berharap tidak ada gejolak pada Pemilu 2024. Ia mengatakan jajarannya akan memantau pelaksanaan Pemilu 2024 di wilayah Kota Denpasar serta Kecamatan Kuta dan Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, yang menjadi wilayah hukum Polresta Denpasar.
"Kita ketahui bahwa penyelenggaraan pesta demokrasi tahun 2024 kalau terhitung dari sekarang baik itu Pilpres, serta legislatif (Pileg) akan dilaksanakan 112 hari lagi," kata Bambang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang mewanti-wanti tahun politik berpotensi memunculkan ancaman seperti beredarnya hoaks, politik identitas, dan sebagainya. Khusus mengenai potensi hoaks, Bambang meminta masyarakat untuk menyaring terlebih dahulu informasi yang didapatkan sebelum membagikannya kepada orang lain.
"Saya harapkan kita semuanya bisa melakukan, apalagi di medsos bisa saring sebelum sharing. Sehingga nantinya tidak ada muncul black campaign dan sebagainya," pinta perwira polisi melati tiga itu.
Bambang juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan berbagai upaya preventif hingga represif untuk menjaga situasi tetap kondusif menjelang Pemilu 2024. Menurutnya, Polresta Denpasar bersama Polda Bali dan jajaran telah melaksanakan berbagai upaya dalam menjaga situasi kondusif di tahun politik.
Berbagai upaya yang dilakukan, antara lain melalui penyuluhan dan sosialisasi pemilu damai (cooling system), pemetaan daerah rawan dan menyiapkan rencana pengamanan pemilu. Pihaknya juga telah melaksanakan latihan sistem pengamanan kota (Sispamkota) guna menghadapi situasi darurat.
(iws/iws)