Kebakaran di Lereng Gunung Agung Melahap 745 Hektare Hutan Lindung

Kebakaran di Lereng Gunung Agung Melahap 745 Hektare Hutan Lindung

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Selasa, 17 Okt 2023 18:18 WIB
Situasi Gunung Agung saat ini dari wilayah Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem Selasa (17/10/2023) (Dok. BPBD Karangasem)
Foto: Situasi Gunung Agung saat ini dari wilayah Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem Selasa (17/10/2023) (Dok. BPBD Karangasem)
Karangasem -

Kebakaran hutan di lereng Gunung Agung, tepatnya di atas Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, akhirnya padam pada Selasa (17/10/2023). Total, luas hutan lindung yang terbakar menjadi 745 hektare.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan kobaran api sempat muncul pada Minggu (15/10/2023). Namun tidak terlalu besar seperti kebakaran sebelumnya.

"Setelah sempat kembali terbakar sejak Minggu lalu, berdasarkan pantauan kami dari pagi hingga siang hari ini, sudah tidak ditemukan ada titik api lagi di lereng Gunung Agung," kata Arimbawa, Selasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arimbawa menyebut potensi kebakaran hutan di lereng Gunung Agung diperkirakan masih bisa terjadi. Sebab, sampai saat ini wilayah Kabupaten Karangasem masih dilanda kemarau.

"Berdasarkan data dari KPH Bali Timur, sejak Rabu (27/9/2023) hingga Selasa (17/10/2023) luas lahan yang terbakar di hutan lereng Gunung Agung mencapai 745 hektare," kata Arimbawa.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut kebakaran di lereng Gunung Agung tersebut merupakan yang terbesar dalam 10 tahun terakhir. Sebelumnya, kebakaran besar juga pernah terjadi pada 2012. Kobaran api saat itu terjadi di hutan sekitar Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat.

Hutan lindung di lereng Gunung Agung yang terbakar saat ini ada di Kecamatan Kubu. Sebarannya ada di beberapa titik seperti Banjar Bantas, Desa Baturinggit, Banjar Juntal, Desa Kubu. Kemudian daerah Bukit Moncol Pikat, Desa Ban, daerah Bukit Moncol Anyar, Desa Ban dan yang terakhir terjadi di daerah Munduk, Desa Dukuh.

"Sampai saat ini, kami tetap berkoordinasi untuk melakukan pemantauan, jika kembali terjadi kebakaran kita akan upayakan untuk melakukan pemadaman jika lokasinya terjangkau dan jika mulai merembet ke lahan produktif warga kami akan buatkan sekat bakar," tandas Arimbawa.




(hsa/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads