.webp)
Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar mencatat sebanyak 327 balita terindikasi mengalami stunting di Gumi Seni, sebutan Gianyar. Perkembangan ratusan anak yang terindikasi stunting itu kini ditangani melalui kegiatan posyandu, puskesmas, hingga Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM).
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Gianyar Ni Nyoman Ariyuni mengatakan 100 balita telah ditangani. Ia menegaskan ratusan balita tersebut baru terindikasi dan belum tentu mengalami stunting.
"Ini baru mengarah dan bisa dicegah atau diobati. 100 (balita) sudah kami tangani, dan hari ini kami melakukan pengecekan terhadap 50 anak-anak agar bisa diberikan tindakan atau bantuan yang tepat," kata Ariyuni, Senin (16/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ariyuni mengungkapkan keluarga perlu mendapat pemahaman tentang pola asuh anak yang baik. Menurutnya, penanganan masing-masing anak memerlukan pendekatan yang berbeda.
"Kalau perlu perawatan atau pendampingan (terhadap balita yang terindikasi stunting), kami siapkan rujukan," terangnya.
Ariyuni menegaskan indikasi stunting bukan semata-mata diderita oleh balita dari keluarga kurang mampu. "Stunting ini kebanyakan masalahnya terdapat pada pola asuh. Bisa saja terjadi pada anak-anak (yang) kesulitan makan atau lain sebagainya," tandasnya.
(iws/hsa)
