Kondisi Terkini Bendungan Palasari Bali yang Terus Mengering

Jembrana

Kondisi Terkini Bendungan Palasari Bali yang Terus Mengering

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Selasa, 03 Okt 2023 15:11 WIB
Kondisi terkini Bendungan Palasari di Jembrana, Bali, yang mulai mengering.
Kondisi terkini Bendungan Palasari di Jembrana, Bali, yang mulai mengering. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana - Bendungan Palasari di Kabupaten Jembrana, Bali, terus mengering. Tanah di dasar bendungan yang biasanya digenangi air, kini kering kerontang dan retak.

Pantauan detikBali di sana, air di bendungan yang diresmikan Presiden Soeharto pada tahun 1989 itu mulai surut. Bahkan, beberapa titik dasar bendungan terlihat kering hingga tanah pada dasar bendungan ini terbelah. Selain itu, tidak terlihat adanya aliran air dari hulu ke bendungan itu.

"Sumber air di hutan dan daya tampung bendungan itu sendiri berkurang. Karena itu wewenang daripada balai sehingga perlu dilakukan tindakan, apakah itu dilakukan pengerukan sedimentasi," ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Sudiarta dikonfirmasi detikBali, Selasa (3/10/2023).

Untuk mengatasi penurunan debit air bendungan, Sudiarta mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida untuk melakukan pengerukan sedimentasi.

"Kami akan koordinasi dengan pihak balai, agar segera melakukan tindakan karena itu wewenang BWS Bali Penida," kata Sudiarta.

Selain itu, Sudiarta juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan konservasi hutan dan reboisasi terhadap hutan yang gundul.

"Kalau pipanisasi mandiri dari warga yang langsung masuk ke sumber air juga menjadi salah satu penyebab. Namun, tujuannya di salurkan ke bendungan memang untuk air minum dan irigasi, jadi tidak masalah," ujar Sudiarta.

Kondisi terkini Bendungan Palasari di Jembrana, Bali, yang mulai mengering.Kondisi terkini Bendungan Palasari di Jembrana, Bali, yang mulai mengering. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)

Sekretaris BPBD Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengatakan, pihaknya telah melakukan assessment terkait dampak kekeringan dan surutnya air Bendungan Palasari.

"Bendungan Palasari yaitu awalnya memiliki volume air waduk sebanyak 8 juta meter kubik, dikarenakan adanya sedimentasi menjadi 7 juta meter kubik. Namun hasil pemantauan, diperkirakan jumlah debit air di Bendungan Palasari hanya 230.000 meter kubik," kata Artana.

Penurunan volume air bendungan ini sudah terjadi sejak dua bulan lalu, tepatnya sejak bulan Agustus. Penurunan volume air bendungan juga berdampak pada pertanian di sekitarnya. Sebanyak 10 subak yang membutuhkan suplai air dari bendungan terdampak.


(dpw/gsp)

Hide Ads