Kemarau, Warga Klungkung Timba Air dari Sumur Tua Pura Beji

Kemarau, Warga Klungkung Timba Air dari Sumur Tua Pura Beji

Putu Krista - detikBali
Selasa, 03 Okt 2023 12:39 WIB
Warga menimba air di sumur tua di depan Pura Beji, tepatnya di perbatasan antara Desa Besan dan Desa Dawan, Klungkung, Bali, Selasa (3/10/2023). (Foto: Putu Krista/detikBali)
Warga menimba air di sumur tua di depan Pura Beji, tepatnya di perbatasan antara Desa Besan dan Desa Dawan, Klungkung, Bali, Selasa (3/10/2023). (Foto: Putu Krista/detikBali)
Klungkung -

Musim kemarau membuat warga di Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, krisis air bersih. Warga di wilayah itu hanya bisa mendapatkan air di sumur tua di depan Pura Beji, tepatnya di perbatasan antara Desa Besan dan Desa Dawan, Klungkung.

Sumur tua itu menjadi satu-satunya sumber air bersih bagi warga setempat. Mereka harus menimba air di sumur berusia sekitar 100 tahun tersebut untuk keperluan konsumsi maupun mandi. Ada juga yang mengambil air untuk kebutuhan hewan ternak mereka.

Pantauan detikBali pada Selasa (3/10/2023), warga berdatangan membawa jeriken, galon, maupun ember sebagai tempat air. "Biasanya langsung mandi juga, karena ada pemandian. Jadi, tidak perlu mandi di rumah," ujar Wayan Dana, salah satu warga Dawan Kaler.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana mengungkapkan sumur tua tersebut menjadi sumber utama air warga saat musim kering. Sebab, tidak ada aliran sungai di wilayah tersebut. Belum lagi distribusi air dari PDAM yang seret saat kemarau.

Meski begitu, Dana bersyukur sumur tua tersebut masih bisa memenuhi kebutuhan air warga. Terkadang, dia langsung mengonsumsi air yang ditimbanya itu. "Gratis. Airnya juga segar, langsung bisa diminum," imbuh pria 55 tahun itu.

ADVERTISEMENT

Perbekel Dawan Kaler I Kadek Sudarmawa mengatakan sumur tersebut tidak pernah surut saat musim kering. Menurutnya, air yang tertampung di sumur tersebut jernih karena posisinya di pinggir sungai mati dan banyak pohon besar di sekelilingnya.

"Sisi selatannya juga ada bukit yang hingga saat ini masih rindang, mungkin airnya dari sana," kata Sudarmawa.

Sudarmawa menyebut distribusi air minum dari Perumda Panca Mahottama Klungkung saat ini masih mengalir. Hanya saja, debit air yang mengalir ke rumah-rumah warga mengecil.

Ia berharap ketersediaan air di sumur tua itu cukup untuk memenuhi kebutuhan warganya selama musim kemarau. Di sisi lain, dia khawatir banyak warga yang membuat sumur bor sehingga mengancam sumber air di sumur tersebut.

"Saat ini banyak warga yang membuat sumur bor sendiri. Rawan membuat sumur tua itu kering," tandas Sudarmawa.




(iws/gsp)

Hide Ads