Made Sukayasa alias Dj Mahesa menjadi buah bibir setelah salah satu lagunya berjudul Tragedi Kamar Mandi viral di Tiktok. Lagu yang lebih familiar 'Dapetang Umahe Sepi' itu banyak dipakai oleh pengguna TikTok bahkan artis tanah air.
Tidak hanya di Indonesia, lagunya ini juga booming di negeri jiran, Malaysia, setelah diputar oleh salah satu stasiun radio di sana. Pria asal Desa Penglatan, Kabupaten Buleleng, Bali, ini sejatinya sudah berkarir di dunia musik digital sejak 18 tahun yang lalu.
Lagu Tragedi Kamar Mandi juga sudah ada sejak saat itu. Namun, belum se-booming sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan, lagu 'Dapetang Umahe Sepi' booming kembali setelah rombongan bule memutar dan menyanyikan lagu itu di Gunung Batur. Momen itu direkam dan dibagikan ke TikTok hingga viral.
Kemudian lagu itu ramai digunakan oleh pengguna tiktok bahkan artis dan selebgram seperti Nagita Slavina dan Azizah Salsa, istri dari Pratama Arhan pemain Timnas Indonesia.
"Itu booming lagi sekitar 4 bulan yang lalu. Yang bikin ini viral kan bule yang nyanyi di gunung. Dan sekarang banyak artis yang pakai bahkan juga orang luar negeri," ujar Made Sukayasa alias Dj Mahesa ditemui detikBali di Buleleng, Kamis (28/9/2023).
Seusai lagunya itu viral, Mahesa mengaku banyak mendapat tawaran manggung di Bali. Bahkan jadwal manggungnya, sebut Mahesa, sudah full hingga Desember 2023.
Selain di Bali, ia juga mendapat tawaran manggung di NTB, NTT, Jakarta, Depok, Banyuwangi, dan Kalimantan. Namun, tawaran itu belum ia sanggupi, sebab jadwalnya di tahun ini sangatlah padat. Dalam sehari, ia bisa manggung sebanyak dua kali.
"Astungkara banyak tawaran. Di luar Bali itu ada. Cuma saya belum ambil karena job saya sampai Desember masih full," jelasnya.
Mahesa juga mendapat tawaran manggung di Malaysia. Mengingat lagunya itu juga viral di negeri jiran. Tapi, karena belum punya management dan tim, ia belum menyanggupi tawaran tersebut.
Inspirasi Tragedi Kamar Mandi
Mahesa menjelaskan lagu Tragedi Kamar Mandi terinspirasi dari fenomena sosial yang terjadi di masyarakat dan begitu pula lagu-lagunya yang lain. Di mana lagu Tragedi Kamar Mandi ini berkisah tentang penghianatan.
"Lagu-lagu saya itu inspirasinya dari fenomena sosial. Saya bikin lagunya itu satu hari. Kalau mood bagus satu hari bisa, kalau tidak sebulan bisa tidak ada karya," jelasnya.
Awalnya, ia membuat lagu hanya untuk konsumsi pribadi. Ia belajar secara autodidak dan membeli alat sendiri menggunakan tabungannya, hasil jerih payahnya selama menjadi buruh bangunan, pedagang kelontong, dan membuka usaha distro baju.
Lagu Viral Berawal dari Data Dicuri Tukang Servis Komputer
Meskipun memiliki title DJ, ia mengaku dulu tidak pernah bermain di klub. Lagu-lagunya itu mulai dikenal karena tidak sengaja beredar.
"Awal viralnya jaman dulu karena data yang dipakai di komputer itu dicuri orang, artinya komputer rusak, data saya dicuri, akhirnya lagu beredar. (Yang mencuri) yang servis komputer," jelasnya.
Mahesa pun tak pernah menyangka lagunya bisa sangat terkenal seperti saat ini. Sebab di awal karirnya, ia selalu mendapat hujatan dari masyarakat yang menilai lagunya bisa merusak moral.
Bahkan, ia sempat mau dilaporkan karena lagunya itu. Alasanya karena rata-rata lagu Mahesa memiliki lirik yang vulgar.
"Kebanyakan lagu-lagu saya itu kontroversi semua, tapi kalau memang itu didengar dengan baik lirik-liriknya itu ada pesan-pesan nasehat di sana semuanya," ungkapnya.
"Walaupun saya buat lagu cinta tetap saja brand image saya kontroversi. Dulu dihujat, ditolak dihina dimaki itu sudah sarapan (buat saya)," imbuh Mahesa.
Ke depan, Mahesa mengaku berencana akan merilis lagu baru. "Lagu baru mungkin sebulan lagi rilis digital. Bercerita tentang anak perantauan yang kerja di kapal pesiar. Lagunya masih tetap tentang penghianatan karena realitanya seperti itu. Saya tetap pakai logat Buleleng, karena saya asli Buleleng," tandasnya.
(nor/nor)