Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada Kamis (28/9/2023). Perayaan Maulid Nabi biasanya ditandai dengan diselenggarakannya berbagai kegiatan keagamaan, seperti selawatan, ceramah, perlombaan, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Untuk memeriahkan Maulid Nabi ini juga diadakan banyak perlombaan, salah satunya yaitu lomba puisi. Jika Anda ingin berpartisipasi dalam lomba puisi di lingkungan tempat tinggal Anda, jangan khawatir, karena detikBali sudah merangkum referensi puisi Maulid Nabi dari berbagai sumber.
1. Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW
Ya Rosululloh
Akhlakmu yang teramat mulia
Santunnya dirimu pada sesama
Kejujuranmu dalam tutur kata
Sungguh engkaulah manusia sempurna
Engkaulah teladan umat manusia
Hadirmu slalu hangatkan suasana
Engkau adalah utusan-Nya yang paling mulia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Muhammad Nabiku
Karya: Hengki Kumayandi
Engkau penerang zaman
Saat gulita menyelimuti bumi
Saat huru-hara merajai hari
Saat kezaliman menyebar ke negeri-negeri
Engkau kabarkan pada kami
Tentang perintah-perintah untuk berbakti
Tentang keagungan-Nya Yang Maha Tinggi
Engkau perangi mereka yang memerangimu
dan engkau menghalangimu menyebar kabar
Hingga cahaya Islam mampu menyebar
Engkau rangkul mereka-mereka yang tersesat
Kau ajak menghadap-Nya untuk bertobat
Selawat untukmu
Salam untukmu
Nabi tercintaku
3. Maulid Nabi
Karya: Ulama Maliki
Aduhai Nabi, damailah engkau
Aduhai Rasul, damailah engkau
Aduhai kekasih, damailah engkau
Sejahteralah engkau
Telah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang
Aduhai wajah ceria
Engkau matahari, engkau purnama
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau permata tak terkira
Engkau lampu di setiap hati
Aduhai kekasih, duhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat
4. Rabiul Awal Telah Tiba
Karya: Ozy V. Alandika
Rabiul awal telah tiba
Sejenak hatiku gemetar membaca kisah yang telah dijanjikan
Sungguh hari yang bahagia
Di mana orang-orang seakan mati rasa
Entah ingin menangis entah bahagia
Keduanya terbalut bersama shalawat atas Rasul-Nya
Rabiul awal telah tiba
Mengajak kita untuk mengingat kisah
Tentang pasukan Abrahah yang tumbang oleh burung dan ulat
Tentang riwayat akhir dari Persia; empat belas balkon istana Kisra sirna
Tentang padamnya api kaum Majusi
Juga tentang runtuhnya gereja Buhairah
Rabiul awal telah tiba
Kelahiran Muhammad bertabur cahaya
Menjadi pertanda bahwa Syam akan segera cerah
Menggantikan kejayaan Romawi pada zamannya
Rabiul awal telah tiba
Sudah sangat jauh dari 571 Masehi
Aku tidak pernah sekali pun melihat Nabi
Aku hanya tahu dari Sirah Nabawi
Juga firman Ilahi
Sungguh malu aku hari ini
Padahal Muhammad akan menolong di Hari Akhir Nanti
Sedangkan bibirku masih sedikit berucap shalawat
Duhai Nabiku; aku sungguh mencintaimu
5. Rindu Rasul
Karya: Taufik Ismail
Rindu kami padamu ya Rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu ya Rasul
Serasa Dikau di sini
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya surga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara bersahaja
6. Ya Nabi Rasulullah
Karya: Nur Mei Elvina
Ya nabi ya rasulullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi
Kaulah surya penerang umat manusia
Kaulah purnama di tengah gulita
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yang tak kan pernah padam
Hingga akhir zaman
Ya nabiyallah,ya habiballah
Kau ciptakan kedamaian
Di tengah kekacauan dan kebodohan
Suara kejahiliyahan yg terdengar sumbang
Kau gantikan dengan nyanyian surga yang sungguh menentramkan
Ya nabi ya rasulullah
Biarkan aku memujamu, memujimu
Kugoreskan namamu dihatiku
Kan kuperlihatkan kepadamu
Kala aku kan bersua denganmu
Di surga tuhanku,juga tuhanmu
7. Pemimpin Agama
Karya: Falah Syifa
Kearifanmu tunjukkan cahaya hati
Walau caci maki iringi langkahmu
Engkau tetap dalam ikhtiarmu
Satu yang ingin kau raih
Hanya untuk ilahi rabbi
Dalam kehampaan yang membatu Shalat dan tasbih sebagai obatmu
Dalam kekeringan jiwa
Hanya Allah yang kau ingat
Harta dunia tak kau hiraukan
Akhiratlah yang menjadi tujuan
Hidupmu untuk perangi kemungkaran
Demi menegakkan agama Allah
Satu-satunya agama yang diridhoi
Islamlah yang kau Imani
8. Bila Saatnya Tiba
Karya Rista Rezha Astriawan
Bila saatnya tiba...
Kami ingin menutup mata
Mengenang tawa
Dan semua yang berbau senja
Ya...Muhammad
Bila saatnya tiba....
Jangan kau tinggalkan kami dalam gulita
Ajari kami mengeja doa
Agar dapat kami raih pintu surga
Bila saatnya tiba....
Angin malam berhembus
Mencoba tuk rasakan semilirnya kehadiranmu
Yang menerangi kami
Bagai cahaya yang terang dan suci
Bila saatnya tiba....
Ingin kami mengikuti jejakmu
Di ruang yang tak terbatas
Kau tuntun kami menuju kehadirat
Ya illahi ya rabbi.
Demikian beberapa contoh puisi sebagai referensi untuk lomba puisi, memeriahkan perayaan Maulid Nabi SAW. Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Anastasya Evlynda Berek peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)