Mantan Bupati Klungkung Tjokorda Gde Ngurah tutup usia pada Jumat (8/9/2023). Pria yang juga pernah menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Klungkung itu meninggal dunia pada usia 75 tahun karena sakit.
"Beliau meninggal pagi tadi, pukul 09.00 (Wita) pagi," ujar kerabat dari Tjokorda Gde Ngurah, Tjokorda Gede Agung Susanta Adnyana, pada Jumat (8/9/2023).
Susanta menerangkan Tjokorda Gde Ngurah masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Grha Bhakti Medika, Klungkung, pukul 19.00 Wita, Rabu (6/9/2023). "Beliau masuk rumah sakit karena mengeluh sesak napas, tapi juga memiliki riwayat diabetes," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil pemeriksaan dokter, Adnyana melanjutkan, Tjokorda Gde Ngurah mengalami komplikasi gagal ginjal dan jantungnya melemah.
Putra Tjokorda Gde Ngurah, Tjokorda Gde Agung Semara Raditia, mengatakan semula ayahnya akan cuci darah pada Kamis (5/9/2023). Namun, kondisinya drop sehingga harus dirawat intensif di ICU.
Pukul 08.30 Wita, Raditia melanjutkan, ia dipanggil oleh ibunya karena kondisi kesehatan ayahnya terus memburuk. Sekitar 30 menit kemudian, Tjokorda Gde Ngurah tutup usia. Adapun, upacara pelebon (ngaben) Tjokorda Gde Ngurah akan dilaksanakan, Minggu (17/9/2023).
Tjokorda Gde Ngurah dikenal sosok yang tegas selama menjadi bupati Klungkung periode 1998-2003. Ketegasannya sering diperbincangkan oleh ASN karena Tjokorda Gde Ngurah tak segan-segan memutasi bawahannya jika tidak bekerja dengan baik.
(gsp/iws)